AS Amankan Vaksin, Wall Street Dibuka Berayun ke Zona Hijau

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
22 July 2020 20:42
Trader Timothy Nick works in his booth on the floor of the New York Stock Exchange, Thursday, Jan. 9, 2020. Stocks are opening broadly higher on Wall Street as traders welcome news that China's top trade official will head to Washington next week to sign a preliminary trade deal with the U.S. (AP Photo/Richard Drew)
Foto: Bursa saham Amerika Serikat (AS) (AP Photo/Richard Drew)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka berayun ke zona hijau pada pembukaan perdagangan Rabu (22/7/2020), menyusul langkah AS memborong kandidat vaksin corona di tengah kenaikan tensi ketegangan antara AS dan China.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 32,85 poin (-0,12%) pada pembukaan pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB), dan 7 menit kemudian berbalik menguat 38,91 poin (+0,14%) ke 26.879,31. Indeks Nasdaq naik 16,34 poin (+0,15%) ke 10.696,71 sedangkan S&P 500 tertekan 4,43 poin (+0,14%) ke 3.261,73.

Pasar saham sempat tertekan setelah pemerintah AS tiba-tiba memerintahkan China menutup kantor konsulat di Houston. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengutuk aksi itu dan mengingatkan akan ada balasan setimpal jika aksi itu tak dikoreksi.

Perkembangan ini memperburuk hubungan keduanya, yang saat ini secara de-facto masih saling mengenakan kenaikan tarif atas produk masing-masing dan ditambah tensi politik terkait Laut China Selatan dan status Hong Kong.

Di sisi lain, kasus Corona di AS telah mencapai 4 juta orang, menurut data Worldometers dan membunuh nyaris 145.000 warga AS. Reuters melaporkan lebih dari 1.000 kematian dalam sehari pada Selasa, atau mengulang catatan kematian pada 10 Juni.

Presiden AS Donald Trump mengingatkan bahwa pandemi kemungkinan bakal "memburuk sebelum kemudian membaik." "Itu sesuatu yang saya tak suka katakan tapi memang demikianlah adanya, itulah yang kita hadapi," tuturnya dalam konferensi pers di Gedung Putih.

Namun saham Pfizer melonjak lebih dari 3% setelah pemerintah AS mengizinkan dan bahkan membayar perseroan senilai US$ 1,95 miliar untuk memproduksi 100 juta dosis vaksin virus corona jika terbukti aman dan efektif. AS bisa menambah 500 juta dosis jika diperlukan.

"Biasanya, perlu satu dekade untuk menciptakan vaksin baru melalui beberapa tahap pengembangan dan pengujian. Namun, urgensi pandemi.. berujung pada mobilisasi sumber dana medis global yang jarang terlihat dalam sejarah manusia," tutur Ed Yardeni, Direktur Investasi Yardeni Research, dalam laporan risetnya yang dikutip CNBC International.

Pelaku pasar hari ini bakal memantau rilis kinerja keuangan kuartal II-2020 Microsoft, Tesla, Chipotle Mexican Grill, Baker Hughes, Nasdaq dan Las Vegas Sands. Khusus Tesla, kinerja keuangan yang prima bakal membuatnya lolos menjadi konstituen indeks S&P 500.

Investor juga memantau rilis penjualan rumah periode Juni. Ekonom dalam polling Dow Jones memperkirakan akan ada lonjakan penjualan rumah sebesar 4,73 juta unit.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular