
Tarik-Ulur Sentimen Meninggi, Wall Street Dibuka Berfluktuasi

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka variatif penuh fluktuasi pada pembukaan perdagangan Selasa (14/7/2020), cenderung berbalik dari kontrak berjangkanya yang konsisten menguat sejak pagi hingga sore (WIB) tadi.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 21 poin (-0,08%) pada pembukaan pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB), dan 10 menit kemudian berbalik naik 10,42 poin (+0,04%) ke 26.096,22. Indeks Nasdaq naik 8,17 poin (+0,08%) ke 10.399,01 sedangkan S&P 500 tertekan 3,13 poin (-0,1%) ke 3.152,09.
Fluktuasi terjadi di tengah koreksi saham teknologi, sementara saham perbankan bergerak variatif mengikuti kinerja keuangan mereka. Kenaikan kasus Covid-19 membuat sentimen pelaku pasar berayun kencang.
Saham Facebook, Amazon, Apple dan Netflix turun lebih dari 0,5%. Alphabet dan Microsoft juga anjlok, masing-masing sebesar 1,7% dan 1,2%. Aksi koreksi in melanjutkan koreksi kemarin yang terjadi setelah indeks saham teknologi (Nasdaq) sempat melewati level psikologis 11.000.
JPMorgan Chase menguat 1% di sesi pra-pembukaan setelah bank AS tersebut membukukan kenaikan laba bersih di atas ekspektasi analis. Pendapatan terjaga berka kenaikan pemasukan dari bisnis trading yang mencapai 79%.
Citigroup juga mencatatkan kinerja positif yang melampaui ekspektasi pasar. Sebaliknya, Wells Fargo anjlok lebih dari 4% di pra-pembukaan setelah melaporkan kerugian sebesar US$ 2,4 miliar, menjadi kerugian triwulanan pertama sejak krisis finansial.
Refinitiv memperkirakan laba emiten AS akan anjlok 44% di kuartal kedua, menjadi koreksi laba kuartalan terbesar sejak krisis finansial 2008, dan laba bersih emiten perbankan diperkirakan anjlok lebih parah yakni sebesar 52%.
"Hal yang sangat penting dari musim rilis kinerja keuangan dalam waktu seperti sekarang adalah bahwa kita bergantung pada tim manajemen bank untuk melihat apa yang sedang terjadi," ujar Schmidt. "Bank adalah pondasi ekonomi AS. Mereka yang menyediakan kredit untuk usaha kecil dan mengelola dana simpanan nasabah ritel."
Di luar kinerja korporasi, perseroan akan memantau rilis data inflasi pada pukul 08:30 (waktu setempat). Ekonom dalam polling Dow Jones memperkirakan Indeks Harga Konsumen (IHK) akan naik sebesar 0,5% pada Juni.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?