
Masuki Earning Season, Wall Street Dibuka ke Jalur Hijau

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) memasuki jalur hijau pada pembukaan perdagangan Senin (13/7/2020), menyusul lonjakan saham-saham sektor teknologi dan farmasi di pasar di tengah musim laporan keuangan.
Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 253 poin (+1%) pada pembukaan perdagangan pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB), dan selang 10 menit kemudian surut menjadi 181,99 poin (+0,7%) ke 26.257,29. Namun, indeks Nasdaq menguat 140,77 poin (+0,33%) ke 10.758,21 dan S&P 500 naik 22,44 poin (+0,7%) ke 3.207,48.
Saham-saham farmasi, setelah emiten AS Pfizer dan emiten Jerman BioNTech SE dianugerahi jalur cepat oleh otoritas pengobatan AS untuk mengembangkan vaksin mereka. Saham Pfizer melonjak 2% sedangkan saham BioNTech lompat 5%.
Manajemen kedua perusahaan menyatakan bahwa mereka akan memulai fase selanjutnya uji vaksin bukan ini terhadap 30.000 subyek. Perseroan menargetkan produksi 100 juta dosis akhir tahun ini dan 1,2 miliar lagi pada akhir tahun depan.
Florida melaporkan 15.299 kasus corona baru pada Minggu, menjadi kenaikan harian tertinggi sejak pandemi muncul. AS dalam tiga hari berturut-turut telah mencatatkan tambahan kasus baru 60.000, sehingga total infeksi Corona (strain terbaru) di negara itu melewati angka 3 juta.
"Covid masih menjadi problem besar dari sisi kasus, perawatan, dan angka kematian yang semuanya naik," tutur pendiri Vital Knowledge Adam Crisafulli dalam laporan risetnya pada Minggu. "Pasar masih menyerap informasi ini dengan baik dan di sinilah muncul harapan akan fungsi vaksin."
Saham teknologi masih diburu sehingga Apple, Amazon dan Netflix naik di pasar pra-pembukaan. Ini menandakan bahwa investor masih bertaruh bahwa kinerja mereka bakal diuntungkan oleh pandemi yang masih berlangsung lumayan lama.
Pelaku pasar juga mencermati kinerja emiten global seperti misalnya JPMorgan, Citigroup, Wells Fargo. Saham Pepsi melonjak 2% setelah melaporkan kinerja kuartal II-2020 di atas ekspektasi pasar. Refinitiv memperkirakan laba emiten AS akan anjlok 44% di kuartal kedua, menjadi koreksi laba kuartalan terbesar sejak krisis finansial 2008.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?