Awas PSBB Lagi, Kurs Dolar Singapura Menguat ke Rp 10.350

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
13 July 2020 12:43
FILE PHOTO: A Singapore dollar note is seen in this illustration photo May 31, 2017.     REUTERS/Thomas White/Illustration/File Photo
Foto: Dollar Singapur (REUTERS/Thomas White)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Singapura menguat melawan rupiah pada perdagangan Senin (13/7/2020). Adanya risiko Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kembali diterapkan di DKI Jakarta membuat rupiah terpukul.

Pada pukul 11:04 WIB, SG$ 1 setara Rp 10.350,04, dolar Singapura menguat 0,28% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Di awal perdagangan hari ini, Mata Uang Negeri Merlion ini bahkan menguat 1,02% ke Rp 10.426,27/SG$.

Kasus penyakit virus corona (Covid-19) di Indonesia masih terus menanjak. Jumlah pasien positif Covid-19 kini 75.699 orang, Indonesia menjadi negara dengan jumlah kasus terbanyak di ASEAN. Posisi tersebut sebelumnya dipegang oleh Singapura.

Rekor penambahan kasus tertinggi per harinya dicatat pada Jumat (10/7/2020) lalu, sebanyak 2.657 kasus. Dalam 3 hari terakhir, jumlah kasus per harinya menurun, tetapi di Jakarta justru mencetak rekor penambahan kasus per hari sebanyak 404 orang kemarin.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memperingatkan adanya kemungkinan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kembali diterapkan jika jumlah kasus terus meningkat.

"Hari ini adalah yang tertinggi sejak kita menangani kasus di Jakarta ada 404 kasus baru," kata Anies pada video '12 Jul 2020 Gub Anies Baswedan Update Perkembangan Penanganan Covid-19' di akun YouTube Pemprov DKI Jakarta, Minggu (12/7/2020).

"Jadi saya ingin mengingatkan kepada semua warga Jakarta harus ekstra hati-hati. Jangan anggap enteng. Jangan merasa kita sudah bebas dari COVID-19. Karena nanti kalau kondisi ini berlangsung terus, bukan tidak mungkin kita akan kembali ke situasi sebelum ini (PSBB). Karena itulah saya ingin menyampaikan kepada semuanya, ada titik-titik yang harus diwaspadai," katanya.

Penambahan kasus Covid-19 di Indonesia masih dalam tren menanjak yang membuat pelaku pasar mulai berhati-hati, karena dapat mengganggu pemulihan ekonomi. Jika sampai PSBB kembali diterapkan, tentunya perekonomian Indonesia akan kembali terpukul, "hantu" resesi pun makin bergentayangan.

Sementara itu, penambahan kasus Covid-19 di Singapura bisa dikatakan terkendali di bawah 200 kasus per hari dalam 10 hari terakhir.

Secara global, kasus Covid-19 secara global masih terus meningkat, kondisi tersebut malah dikatakan menguntungkan bagi dolar Singapura. Bank investasi ternama, Morgan Stanley, menyebut Singapura sebagai safe place investasi di tengah ketidakpastian global.

"Kita bisa melihat inflow yang didukung oleh peningkatan persepsi Singapura sebagai safe place di saat terjadi ketidakpastian ekonomi dan politik regional," tulis analis Morgan Stanley, Wilson Ng dan Derek Chang, sebagaimana dilansir CNBC International, Senin (29/6/2020).

Aliran modal besar masuk ke Singapura di tahun ini, bahkan tren tersebut sudah terjadi sejak tahun lalu. Di bulan April deposito non-residence dilaporkan meningkat 44% year-on-year (YoY) menjadi SG$62,14 miliar, yang merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah.


TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sentuh Rp 16.500/US$, Rupiah Terus Terpuruk

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular