Wuih! Vaksin Pfizer Sukses Angkat IHSG ke Zona Hijau

Tri Putra, CNBC Indonesia
02 July 2020 09:26
Bursa Efek Indonesia (BEI) (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Bursa Efek Indonesia (BEI) (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi pertama perdagangan Kamis (2/7/20) langsung dibuka naik 0,04% ke level 4.916,36. Selang 5 menit IHSG masih terpantau berada di zona hijau dengan apresiasi sebesar 0,45% di level 4.937,61.

Data perdagangan mencatat, investor asing kembali melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 10 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 534 miliar.

Saham yang paling banyak dilepas asing hari ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan jual bersih sebesar Rp 5,8 miliar dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 2,5 miliar.

Sejalan dengan IHSG, bursa di kawasan Asia terpantau hijau, Hang Seng Index di Hong Kong naik  1,43%, Nikkei di Jepang terapresiasi sebesar 0,44%, sedangkan STI Singapore juga naik 0,23%.

Beralih ke kiblat pasar ekuitas global yakni Wall Street, dini hari tadi tiga indeks saham utama Negeri Paman Sam ditutup bervariatif dengan Indeks S&P 500 ditutup menguat 0,5%, indeks Nasdaq Composite yang konstituennya adalah perusahaan-perusahaan teknologi AS ditutup dengan apresiasi lebih tinggi hingga 0,95%. Namun kali ini Dow Jones Industrial Average (DJIA) harus tertinggal dengan koreksi 0,3%.

CNBC International melaporkan, kandidat vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh kerja sama perusahaan farmasi AS dan Jerman (Pfizer & BioNTech) menunjukkan hasil yang positif.

Kandidat vaksin tersebut dikabarkan mampu menghasilkan antibodi yang dapat menetralkan virus. Artinya antibodi tersebut berfungsi dengan baik untuk menonaktifkan sang virus. Jumlah antibodi yang dihasilkan oleh pasien uji coba lebih banyak 1,8 - 2,8 kali lipat dari mereka yang sudah sembuh. 

Hasil studi tersebut dipublikasikan secara online. Meski belum mendapatkan review, kabar gembira ini telah membuat pasar menjadi sumringah.

"Kami didukung oleh data klinis BNT162b1, satu dari empat konstruk mRNA yang kami evaluasi secara klinis menunjukkan hasil yang positif, sebuah penemuan awal yang bagus," kata Kathrin U. Jansen, kepala penelitian dan pengembangan vaksin di Pfizer.

Lebih lanjut perusahan tersebut juga mengatakan jika vaksin tersebut memperoleh izin dari otoritas kesehatan terkait (FDA), maka perusahaan akan membuat 100 juta dosis akhr tahun ini dan kemungkinan lebih dari 1,2 miliar dosis di akhir tahun 2021.

Kabar baik tersebut membuat harga saham Pfizer melonjak 4,6%. Sementara di saat yang sama harga saham BioNTech juga mengalami apresiasi sebesar 7%.


Apresiasi di pasar ekuitas AS juga didukung oleh rilis data ekonomi AS yang baik. ADP dan Moody's Analytic melaporkan penciptaan lapangan pekerjaan mencapai 2,37 juta pada Juni. Penciptaan lapangan kerja pada bulan Mei juga direvisi naik menjadi 3 juta.

Sementara itu, Institute for Supply Management (ISM) mengatakan aktivitas manufaktur AS tumbuh ke level tertinggi sejak April 2019, pulih dari kontraksi tajam pada Mei.

ISM mencatat angka PMI manufaktur AS bulan Juni berada di 52,6. Naik signifikan dibanding bulan Mei yang tercatat hanya 43,1. Artinya sektor manufaktur AS mengalami ekspansi pada bulan Juni. 

Selanjutnya sentimen negatif datang dari Reuters yang melaporkan Texas, Arizona dan California menjadi episentrum baru penyebaran wabah. Peningkatan kasus yang signifikan ini membuat WHO menyarankan untuk menerapkan lockdown kembali bagi negara-negara dengan jumlah pertambahan kasus yang signifikan.

"Beberapa negara yang telah berhasil menekan transmisi yang sedang membuka kembali perekonomiannya, sekarang mungkin mengalami kemunduran dan mungkin harus menerapkan intervensi lagi, mungkin harus menerapkan apa yang disebut lockdown lagi," kata Dr. Maria Van Kerkhove, kepala unit penyakit baru dan zoonosi WHO, melansir CNBC International.

 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular