
IHSG Gagal Ngekor Dow Jones Lagi, Kok Bisa ?

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam beberapa hari terakhir Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak berlawanan arah terhadap Wall Street di Amerika Serikat (AS) yang menjadi bursa saham acuan global.
Terbaru pada hari ini Jumat (11/6/20) ketika Dow Jones ditutup terbang 1,18% tadi pagi, IHSG hanya berhasil naik tipis 0,15% bahkan sempat turun ke zona merah pada perdagangan sesi 1.
Sebagai catatan miskoneksi IHSG-DJIA hari ini diakibatkan oleh 'lokalnya' sentimen positif yang didapat bursa Negeri Paman Sam kemarin.
Sentimen positif AS kemarin datang dari Federal Deposit Insurance Commission di AS mengatakan mereka akan melonggarkan aturan Volcker. Aturan yang dibuat setelah krisis finansial 2008 ini mengatur bahwa perbankan yang menerima dana talangan federal dan dana talangan dari pajak masyarakat dilarang melakukan aktivitas yang beresiko seperti memberikan pinjaman berbunga tinggi ke perusahaan yang kemampuan membayar hutangnya dipertanyakan.
Sontak setelah kabar ini beredar, saham perbankan besar di AS seperti JP Morgan, Bank of America, dan Goldman Sachs naik kencang di atas 3%.
Seperti kita ketahui konstituen-konstituen besar indeks DJIA adalah saham perbankan jadi apabila saham perbankan melesat maka indeks DJIA akan terangkat tinggi pula.
Berikut tabel pergerakan IHSG dengan pergerakan DJIA sehari sebelumnya
Selama 6 hari perdagangan terakhir, tercatat IHSG bergerak berlawanan arah sebanyak 3 kali dengan DJIA, akan tetapi sebanyak 4 kali margin perbedaan IHSG dan DJIA di atas 1%.
Sebelumnya pada Kamis lalu (11/6/20) ketika Dow Jones anjlok 6,9%, esoknya (12/6/20) IHSG malah berhasil naik tipis 0,53% akan tetapi ketika Dow Jones terbang 1,90% pada (12/6/20), hari bursa selanjutnya (15/6/20) IHSG malah ambles 1,31%.
Hal ini menunjukkan investor lebih merespons sentimen pasar global dan sentimen dalam negeri daripada sentimen dari AS saja. Lemahnya penguatan IHSG hari ini sendiri dikarenakan respons pelaku pasar terhadap perkembangan terbaru dari kasus mega-skandal PT Asuransi Jiwasraya setelah Kejaksaan Agung menetapkan seorang individu baru dan 13 perusahaan manajer investasi baru sebagai tersangka.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000