
Kecemasan Gelombang II Covid, Bikin Bursa Asia Bervariasi

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham di kawasan Asia pada perdagangan Kamis (18/6/2020) terpantau mayoritas merah. Kenaikan hanya terjadi di bursa saham China daratan.
Anjloknya berberapa bursa saham di kawasan Benua Kuning terjadi setelah kabar bahwa di Beijing, China diterapkan pembatasan perjalanan warganya, menyusul munculnya 106 kasus baru Covid-19 di wilayah tersebut.
Sumber penyebaran disinyalir dari pasar grosir Xinfadi, di mana ribuan orang bertransaksi setiap harinya. Sebanyak 27 distrik dinyatakan sebagai wilayah dengan risiko menengah.
Pasar memperhitungkan risiko penyebaran kembali virus corona jilid dua setelah Beijing menyatakan sekolah libur menyusul kenaikan lagi jumlah penderita Covid-19.
Di tengah kondisi demikian, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) memperingatkan masyarakat untuk berhati-hati soal informasi bahwa dexamethasone bisa menjadi penyembuh Covid-19.
Direktur Eksekutif WHO Mike Ryan mengatakan bahwa hasil uji Universitas Oxford mengenai efektivitas penyembuhan Covid-19 dengan obat tersebut merupakan temuan dari satu studi saja. "Kita harus melihat data yang riil, data yang menyeluruh," tuturnya sebagaimana dikutip CNBC International.
Tensi antara Korea Utara dan Korea Selatan juga sedang memanas setelah Korea Utara menghancurkan kantor penghubung antara kedua negara di Kaesong pada Selasa (16/6/2020)
Korea Selatan membalas melalui peringatan dari Kantor Kemanan Nasional Korea Selatan bahwa pihak mereka akan merespons keras jika Korea Utara terus memperburuk keadaan.
Hal serupa terjadi diantara China dan India setelah 20 tentara India tewas dalam sebuah bentrokan dengan militer China di Ladakh, wilayah Kashmir yang menjadi sengketa. Militer India semula mengatakan, tiga tentaranya tewas dalam bentrokan tersebut. Namun, para perwira India belakangan menyebutkan, sejumlah serdadu yang cedera telah meninggal akibat luka-luka yang mereka derita.
Di Jepang, Indeks Nikkei anjlok 0,45% setelah rilis data oleh Kementrian Keuangan Jepang yang mengatakan bahwa terdapat arus keluar dari investor asing di pasar modal Negara Matahari Terbit sebesar 440 miliar yen selama sepekan terakhir. Pekan lalu sendiri tercatat terjadi arus masuk sebesar 268 miliar yen.
Di negara lain di Asia seperti Singapura indeks STI turun 0,15%, di China daratan indeks SSE juga terpantau terapresiasi sebesar 0,12%, di Korea Selatan indeks Kospi terpantau anjlok 0,35%, dan di Hong Kong Indeks Hang ambles 0,07%. Dari dalam negeriIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau terkoreksi 1,25% ke level 4.925,24.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Kompak Hijau Royo-Royo, Hang Seng Paling Top