Meski Tipis, Dow Jones Dibuka ke Zona Hijau

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
17 June 2020 20:50
A specialist trader works at his post on the floor of the New York Stock Exchange, (NYSE) in New York, U.S., March 22, 2018. REUTERS/Brendan McDermid
Foto: REUTERS/Brendan McDermid

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat pada pembukaan perdagangan Rabu (17/6/2020), menyusul kepercayaan diri investor bahwa ekonomi Negara Adidaya itu berada di jalur pemulihan dan tak terpengaruh kenaikan tensi ketegangan di Asia.

Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 47 poin (+0,2%) pada pembukaan pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB), dan 15 menit kemudian surut menjadi 38,04 poin (+0,14%) ke 26.328,02. Namun, indeks Nasdaq naik 67,58 poin (+0,68%) ke 9.963,45 dan S&P 500 tumbuh 6,15 poin (+0,2%) ke 3.130,89.

Amazon dan Apple masing-masing menguat 1% sedangkan Netflix naik 0,9%. Saham Apple juga naik ke level tertinggi. Saham Home Depot dan Pfizer naik lebih dari 1% dan memimpin penguatan.

"Pasar terlihat yakin memilih berita bagus ketmbang berita buruk beberapa hari terakhir, dan kebijakan suportif seperti pembelian obligasi FOMC, harapan vaksin COV19 dan optimisme pembalikan ekonomi berbentuk V terlihat mendapat lebih banyak perhatian ketimbang tingkat kenaikan kasus COVID di Selatan/Barat," tutur Mark Newton, pendiri Newton Advisors, dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.

Saham bursa AS menguat pada Selasa, ditopang berita yang bullish, termasuk kenaikan historis penjualan ritel sebesar 17,7% pada Mei.

Sentimen juga terangkat oleh laporan Bloomberg bahwa Gedung Putih menyiapkan proposal infrastruktur senilai US$ 1 triliun (setara Rp 14,1 kuadriliun). Proyek yang digarap meliput jalan, jembatan, hingga infrastruktur teknologi komunikasi nirkabel 5G dan internet desa.

Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell hari ini dijadwalkan memberikan testimoni semi-tahunan kepada Senat. Pengumuman bank sentral AS tersebut mengenai rencana pembelian obligasi swasta di pasar sekunder turut memacu penguatan Wall Street kemarin.

Namun, energi reli Wall Street agak terpangkas di tengah laporan bahwa Beijing akan meliburkan sekolah menyusul kenaikan lagi kasus virus corona. Sebanyak 2,1 juta penderita Covid-19 telah teridentifikasi di AS, dengan Arizona dan Texas melaporkan kenaikan kasus.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular