Sempat Mayoritas Merah Pagi, Bursa Asia Ditutup Hijau Tipis

Tri Putra, CNBC Indonesia
17 June 2020 16:39
Passersby are reflected on an electronic board showing the exchange rates between the Japanese yen and the U.S. dollar, the yen against the euro, the yen against the Australian dollar, Dow Jones Industrial Average and other market indices outside a brokerage in Tokyo, Japan, August 6, 2019.   REUTERS/Issei Kato
Foto: Bursa Tokyo (REUTERS/Issei Kato)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham di kawasan Asia pada perdagangan awal pekan hari ini (4/6/2020) terpantau mayoritas hijau tipis. Penurunan pada bursa besar di kawasan Benua Kuning hanya terjadi di Jepang.

Sentimen negatif datang dari kabar bahwa di Beijing, China diterapkan pembatasan perjalanan warganya, menyusul munculnya 106 kasus baru Covid-19 di wilayah tersebut. Sumber penyebaran disinyalir dari pasar grosir Xinfadi, di mana ribuan orang bertransaksi setiap harinya. Sebanyak 27 distrik dinyatakan sebagai wilayah dengan risiko menengah.

Sedangkan sentimen positif datang dari Bursa Amerika Serikat (AS) berhasil melesat pada penutupan Selasa (16/6/2020), menyusul lonjakan penjualan ritel dan temuan terapi Corona yang positif dan kabar stimulus tambahan.Pemerintah AS mencatat kenaikan penjualan ritel sebesar 17,7% pada Mei, jauh di atas konsensus ekonom dalam polling Dow Jones yang mengekspektasikan kenaikan 7,7%.

Di Jepang, Indeks Nikkei anjlok 0,56% setelah rilis data ekspor bulan Mei oleh Kementerian Keuangan jepang yang menunjukkan ekspor Negara Samurai terkontraksi 28,3% jauh lebih parah dari angka konsensus yang hanya memprediksi terjadinya kontraksi sebesar 22,7%.

Tidak mau kalah, data impor bulan Mei Jepang juga menambahkan sentimen negatif. Impor Jepang terkontraksi 26,2% lebih parah 2 kali lipat dari konsensus yang hanya menargetkan terjadinya kontraksi sebesar 12,9%

Di negara lain di Asia seperti Singapura indeks STI naik tipis 0,18% meskipun rilis data ekspor non-migas bulan Mei Singapura oleh Departemen Statistik Singapura yang menunjukkan terjadinya kontraksi 4,5% angka ini juga jauh lebih buruk daripada konsensus yang memprediksi hanya terjadi kontraksi 0,10%.

Sementara di China daratan indeks SSE juga terpantau terapresiasi sebesar 0,14%, di Korea Selatan indeks Kospi terpantau naik 0,14%, dan di Hong Kong Indeks Hang Seng melonjak 0,56%. Dari dalam negeriIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau naik tipis 0,03% ke level 4.987,77.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Kompak Hijau Royo-Royo, Hang Seng Paling Top

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular