Asing Kabur Rp 2 T, tapi 5 Saham Ini Diborong Sepekan

tahir saleh, CNBC Indonesia
15 June 2020 08:05
Kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand di Bursa Efek Indonesia, Senin (18/2/2019). kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand di Bursa Efek Indonesia, Senin (18/2/2019). kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat akhir pekan lalu (12/6/20) ditutup di zona hijau naik 0,53% ke level 4.880,35 setelah sempat drop hampir 3% pada perdagangan sesi 1.

Akan tetapi di tengah kenaikan ini investor asing kembali melakukan aksi jual bersih masif sebanyak Rp 1,1 triliun di pasar reguler dalam sehari itu dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 10,24 triliun.

Saham yang paling banyak dilepas asing hari ini adalah PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) dengan jual bersih sebesar Rp 458 miliar dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan net sell sebesar 190 miliar.

Indonesia berhasil menjadi juara di kawasan Benua Kuning karena mayoritas bursa Asia pada Jumat lalu terpantau jatuh, Hang Seng Index di Bursa Hong Kong turun sebesar 0,73%, Nikkei di Jepang terdepresiasi sebesar 0,74%, sedangkan STI Singapore juga terkoreksi 1,13%.

Asal muasal amblesnya seluruh bursa di kawasan Benua Kuning karena dari bursa saham acuan global di Amerika Serikat (AS) pada perdagangan (11/6/20), ditutup anjlok tajam. Penurunan lebih dari 5% terjadi di tiga indeks besar Wall Street, kendati pada penutupan perdagangan Jumat (Sabtu pagi waktu Indonesia) tiga indeks tersebut naik.

Keprihatinan akan gelombang kedua penyebaran virus corona muncul setelah beberapa negara bagian AS membuka kembali ekonomi.

Sebagai dilaporkan AP, Texas mencatatkan rekor tertinggi pasien Covid-19 dalam tiga hari terakhir. Sembilan wilayah di California juga melaporkan kenaikan kasus corona dan juga jumlah pasien yang terkonfirmasi terkena virus berbahaya tersebut.

Secara pekanan, IHSG minus 1,36% dan year to date (tahun berjalan) ambles 22,53%. Asing secara mingguan melepas Rp 2,09 triliun di pasar reguler, dan year to date asing keluar Rp 27,21 triliun.

Kendati secara mingguan asing masih keluar Rp 2,09 triliun, namun masih terdapat beberapa saham yang justru diborong asing dalam sepekan (8-12 Juni).

Berikut 5 saham yang banyak diborong asing berdasarkan data BEI:

PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN)

Saham MNCN diborong asing sepekan hingga Rp 339,12 miliar, mengalahkan aksi borong asing di saham perbankan. Tapi saham MNCN minus 3,54% di posisi Rp 955/saham. Jumat pekan lalu (12/6) saham MNCN ditutup stagnan.

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

Saham bank milik Grup Djarum ini dibeli asing Rp 335,6 miliar dengan nilai transaksi menembus Rp 4,21 triliun sepekan. Harga saham BBCA sepekan minus 0,96% di posisi Rp 28.350/saham. Jumat lalu saham BBCA minus 0,18%.

PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)

Saham INDF minus 0,81% di posisi Rp 6.100/saham sepekan. Asing pada periode ini juga borong INDF hingga Rp 109,68 miliar dengan nilai transaksi saham ini mencapai Rp 537,08 miliar. Saham INDF ditutup Jumat lalu stagnan.

PT Pakuwon Jati Tbk (PWON)

Saham pengelola mal Gandaria City dan Kota Kasablanca ini diborong asing Rp 104,37 miliar sepekan. Sahamnya juga masih minus sepekan yakni 1,72% di posisi Rp 454/saham. Padahal secara harian, saham PWON Jumat lalu meroket 4,61% seiring dengan sentimen pembukaan mal di Jakarta pada 15 Juni ini.

PT Astra International Tbk (ASII)

Saham induk Grup Astra ini diborong Rp 71,03 miliar sepekan dengan koreksi saham 4,20% di posisi Rp 4.790/saham. Saham ASII Jumat pekan lalu ditutup naik 1,91%.

Analis memandang IHSG pada perdagangan Senin ini punya kans untuk menguat. Kami perkirakan berpeluang menguat pekan ini dengan kecenderungan menguat di awal pekan dan berpeluang koreksi di akhir pekan. IHSG bergerak dengan support [batas bawah] di level 4.800 sampai 4.712 dan resistance [batas atas] di level 4.969 sampai 5.139," kata Hans Kwe, Direktur Utama PT Anugerah Mega Investama.

"Dari dalam negeri kenaikan cadangan devisa memberikan indikasi aliran dana asing yang kembali ke pasar Indonesia dan transisi PSBB [pembatasan sosial berskala besar] menjadi sentiment positif," kata analis pasar modal ini.


(tas/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kinclong, Laba Bersih Astra Melesat 84%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular