
"Balas Dendam", Dow Jones Dibuka Melesat 831 Poin

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) melompat pada pembukaan perdagangan Jumat (12/6/2020), setelah pemodal meyakini ekonomi bakal tetap dibuka sehingga koreksi kemarin terlalu berlebihan.
Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 831 poin (3,3%) pada pembukaan pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB), dan 30 menit kemudian surut menjadi 701,36 poin (+2,79%) ke 25.829,53. Namun, indeks Nasdaq naik 237,15 poin (+2,5%) ke 9.729,88 dan S&P 500 tumbuh 70,25 poin (+2,34%) ke 3.072,35.
Indeks yang mengukur ketakutan di bursa AS, yakni Cboe Volatility Index pada Kamis melompat ke atas level 40 yang merupakan pertama kali sejak 4 Mei. Indeks tersebut masih terhitung tinggi, yakni di atas 36.
"Kita telah melihat penguatan lebih dari 30% tanpa aksi jual yang riil, jadi anda menghadapi semacam jatuh tempo, dan saya pikir ini bukan yang terburuk di dunia," tutur JJ Kinahan, Kepala Perencana Pasar TD Ameritrade, kepada CNBC International.
Indeks Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq pada Kamis kemarin mencetak koreksi harian terburuknya sejak pertengahan Maret, setelah jatuh hingga lebih dari 5%. Ini menjadikan koreksi tersebut menjadi terburuk secara mingguan sejak 20 Maret (ketika terkoreksi 12%).
Koreksi itu terjadi setelah bank sentral AS (Federal Reserve/ The Fed) memberikan proyeksi ekonomi kelam, tetapi menahan suku bunga hingga 2022 di tengah kenaikan jumlah pasien setelah pelonggaran karantina wilayah (lockdown).
Data Johns Hopkins University menunjukkan angka pengidap virus corona (strain terbaru) meningkat di beberapa negara bagian seperti Arizona, South Carolina dan Texas. Secara total, pengidap Covid-19 di AS mencapai 2 juta, dengan 100.000 orang meninggal.
Namun, Menteri Keuangan Steven Mnuchin dalam wawancara dengan CNBC International menegaskan bahwa pihaknya tak bisa kembali membekukan aktivitas perekonomian, sehingga pasar berekspektasi bahwa ekonomi bakal terus bergulir meski dibayangi pandemi.
Pelaku pasar hari ini bakal memantau rilis data sentimen konsumen, berbarengan dengan angka ekspor-impor terbaru AS yang bakal dirilis pada Jumat pagi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?