
Reli Non-Stop 2 Minggu, Bagaimana Nasib IHSG Pekan Depan?
Tri Putra, CNBC Indonesia
07 June 2020 17:42

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) reli panjang selama 2 pekan terakhir imbas dari sentimen akan diputarnya kembali perekonomian Indonesia dengan diberlakukannya New Normal, pada minggu depan sepertinya penguatan belum akan berakhir.
Sentimen positif yang menjadi suntikan bahan bakar IHSG terbaru datang dari bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street yang menjadi kiblat bursa saham di seluruh duniaditutup melejit pada perdagangan Jumat (5/6/2020), didorong rilis data tenaga kerja yang terbukti jauh lebih baik dari proyeksi suram para pelaku pasar.
Data perdagangan mencatat, Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melesat 3,15% di level 27.110,98, kemudian Indeks S&P 500 terbang 2,62% di level 3.193,93.
AS mencatat 2,5 juta lapangan kerja baru pada Mei, sehingga angka pengangguran membaik ke 13,3%, menurut data Departemen Tenaga Kerja AS. Ini menampar proyeksi ekonom dalam polling Dow Jones yang menduga ada 8 juta lapangan kerja, dan angka pengangguran 20%.
"Angka penganggurannya mantap, tingkat partisipasi kerja meningkat. Ini terkonfirmasi sebagai laporan yang solid," tutur Drew Matus, Kepala Perencana Pasar MetLife Investment Management, sebagaimana dikutip CNBC International.
Merespon itu, Presiden AS Donald Trump langsung eksis di Twitter dan berkata: "Ini angka yang menakjubkan. Ini membahagiakan, mari menyebutnya demikian." Trump juga bilang akan menggelar konferensi pers mengenai itu pada pukul 10:00 waktu setempat.
Saham bank yang selama pandemi tertekan karena anjloknya penyaliran kredit dan lumatnya margin keuntungan, langsung diburu investor. Saham JPMorgan Chase, Citigroup, Wells Fargo dan Bank of America kompak melesat setidaknya 7%.
"Ekonomi dan bursa saham secara umum telah bergerak searah, meski jarang sekali keduanya saling mengunci," tutur Willie Delwiche, perencana investasi Baird, dalam laporan risetnya yang dikutip CNBC International.
Pelaku pasar, lanjut Delwiche, tak lagi memperhatikan masa lalu dan memilih melihat harapan yang muncul di tengah momen yang penuh ketakpastian. "Jalan menuju masa depan yang cerah dan partisipasi ekonomi yang kuat akan mengemuka," ujarnya.
Sedangkan sentimen negatif yang akan memberatkan pergerakkan IHSG pekan depan muncul dari dalam negeri melalui rilis data Juru Bicara Pemerintah Khusus untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto pada Sabtu (6/6/20) yang menunjukkan penambahan harian kasus positif virus nCov-19 kembali memcahkan rekor baru yaitu 993 orang positif dalam sehari dengan total 30.514 pasien positif.
Rilis data ini tentunya akan mendatangkan ketakutan bagi para pelaku pasar akan munculnya gelombang kedua virus Covid-19. Apalagi banyak yang berpendapat bahwa gelombang pertama virus corona saja belum berhasil dilewati.
Mengingat di berberapa negara seperti Korea Selatan, yang setelah perekonomianya dibuka, Negara Ginseng sempat melakukan pengetatan karantina kembali setelah ketakutan akan munculnya gelombang pandemi jilid 2 datang dengan munculnya klaster-klaster penyebaran baru.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Most Popular