
Kerusuhan Mereda, Dolar AS Babat Habis Mata Uang Asia-Eropa
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
04 June 2020 19:46

Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Amerika Serikat (AS) akhirnya bangkit pada perdagangan Kamis (4/6/2020) setelah tertekan sejak awal pekan. Mata uang utama Asia dan Eropa dibabat habis hingga sore ini. Kerusuhan di Negeri Paman Sam yang mulai mereda membuat dolar kembali perkasa.
Semua mata uang Asia melemah melawan dolar AS hingga sore ini, termasuk rupiah yang mengakhiri perdagangan di level Rp 14.060/US$. Dari Eropa, euro dan poundsterling masing-masing dibuat %, krona Norwegia (NOK) dan krona Swedia (SEK) juga melemah 0,16% dan 0,4%.
Akibatnya indeks dolar hari ini menguat 0,25% ke 97,2, setelah merosot dalam 5 hari perdagangan dan menyentuh level terlemah sejak 12 Maret Rabu kemarin. Indeks ini merupakan tolak ukur kekuatan dolar AS.
CNBC Internasional hari ini melaporkan tensi di negeri Paman Sam mulai menurun setelah demonstrasi anti-rasisme yang terjadi akibat meninggalnya warga kulit hitam George Floyd oleh polisi mulai berjalan damai, kerusuhan sudah mereda di berbagai negara bagian.
Demonstrasi tersebut memasuki hari ke 8 dan sebelumnya terjadi kerusuhan nyaris di berbagai negara bagian dan kota besar.
Selain itu, Kementerian Pertahan AS menarik pasukan 1.600 pasukan yang sebelumnya berjaga di Washington DC, ibukota Amerika Serikat. Keputusan tersebut diambil setelah mengadakan pertemuan di Gedung Putih.
Sebelumnya di awal pekan ini, Presiden AS Donald Trump mengatakan telah memerintahkan ribuan tentara yang bersenjata lengkap, personel militer dan petugas penegak hukum untuk mengamankan demo anti-rasisme.
"Saya memobilisasi semua sumber daya federal dan lokal, sipil dan militer, untuk melindungi hak-hak hukum orang Amerika yang taat," kata Trump dalam pidato di Gedung Putih, Senin (1/6/2020).
"Hari ini saya sangat merekomendasikan kepada setiap gubernur untuk mengerahkan Pengawal Nasional (Garda Nasional) dalam jumlah yang cukup sehingga kita mendominasi jalanan. Walikota dan gubernur harus membangun kehadiran yang luar biasa sampai kekerasan diatasi," tambah Trump, sebagaimana dilaporkan CNBC International.
"Jika kota atau negara bagian menolak mengambil tindakan yang diperlukan untuk mempertahankan kehidupan dan properti warga mereka, saya akan menurunkan pasukan militer AS dan segera menyelesaikan masalah mereka," tegas Trump.
Penarikan pasukan oleh Departemen Keamanan AS bisa menjadi sinyal situasi mulai terkendali, dan dolar AS akhirnya bangkit. Sejak kerusuhan pecah pada pekan lalu, indeks dolar terus mengalami penurunan. Secara persentase penurunan indeks dolar mulai pekan lalu hingga Rabu kemarin sebesar 2,59%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Ngeri Resesi! IHSG Ambrol 2,6%, Rupiah Tak Mampu Menguat
Semua mata uang Asia melemah melawan dolar AS hingga sore ini, termasuk rupiah yang mengakhiri perdagangan di level Rp 14.060/US$. Dari Eropa, euro dan poundsterling masing-masing dibuat %, krona Norwegia (NOK) dan krona Swedia (SEK) juga melemah 0,16% dan 0,4%.
Akibatnya indeks dolar hari ini menguat 0,25% ke 97,2, setelah merosot dalam 5 hari perdagangan dan menyentuh level terlemah sejak 12 Maret Rabu kemarin. Indeks ini merupakan tolak ukur kekuatan dolar AS.
CNBC Internasional hari ini melaporkan tensi di negeri Paman Sam mulai menurun setelah demonstrasi anti-rasisme yang terjadi akibat meninggalnya warga kulit hitam George Floyd oleh polisi mulai berjalan damai, kerusuhan sudah mereda di berbagai negara bagian.
Demonstrasi tersebut memasuki hari ke 8 dan sebelumnya terjadi kerusuhan nyaris di berbagai negara bagian dan kota besar.
Selain itu, Kementerian Pertahan AS menarik pasukan 1.600 pasukan yang sebelumnya berjaga di Washington DC, ibukota Amerika Serikat. Keputusan tersebut diambil setelah mengadakan pertemuan di Gedung Putih.
Sebelumnya di awal pekan ini, Presiden AS Donald Trump mengatakan telah memerintahkan ribuan tentara yang bersenjata lengkap, personel militer dan petugas penegak hukum untuk mengamankan demo anti-rasisme.
"Saya memobilisasi semua sumber daya federal dan lokal, sipil dan militer, untuk melindungi hak-hak hukum orang Amerika yang taat," kata Trump dalam pidato di Gedung Putih, Senin (1/6/2020).
"Hari ini saya sangat merekomendasikan kepada setiap gubernur untuk mengerahkan Pengawal Nasional (Garda Nasional) dalam jumlah yang cukup sehingga kita mendominasi jalanan. Walikota dan gubernur harus membangun kehadiran yang luar biasa sampai kekerasan diatasi," tambah Trump, sebagaimana dilaporkan CNBC International.
"Jika kota atau negara bagian menolak mengambil tindakan yang diperlukan untuk mempertahankan kehidupan dan properti warga mereka, saya akan menurunkan pasukan militer AS dan segera menyelesaikan masalah mereka," tegas Trump.
Penarikan pasukan oleh Departemen Keamanan AS bisa menjadi sinyal situasi mulai terkendali, dan dolar AS akhirnya bangkit. Sejak kerusuhan pecah pada pekan lalu, indeks dolar terus mengalami penurunan. Secara persentase penurunan indeks dolar mulai pekan lalu hingga Rabu kemarin sebesar 2,59%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Ngeri Resesi! IHSG Ambrol 2,6%, Rupiah Tak Mampu Menguat
Most Popular