Dow Jones Dibuka Loncat 200 Poin Sambut Rilis Mengejutkan ADP

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
03 June 2020 20:46
wall street
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) melesat pada pembukaan perdagangan Rabu (3/6/2020), didorong rilis data tenaga kerja yang jauh lebih baik dari proyeksi suram para pelaku pasar.

Indeks Dow Jones Industrial Average melesat 200 poin pada pembukaan pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB), dan selang 15 menit kemudian berlanjut menjadi 232,07 poin (+0,9%) ke 25.974,72. Indeks Nasdaq naik 38,7 poin (+0,4%) ke 9.647,08 dan S&P 500 melambung 23,68 poin (+0,8%) ke 3,104,5.

Rilis data tenaga kerja ADP pada saat pembukaan pasar juga mendukung suasana cerah di Wall Street. Angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tercatat sebanyak 2,76 juta pada Mei. Ini secara mengejutkan jauh lebih baik dari proyeksi analis dalam polling FactSet yang memperkirakan bakal mencapai 8,75 juta.

"Pasar saham mengawali Juni dengan sangat bagus... Melihat hilangnya faktor penghadang, aset riskan pun melaju ke hari yang lebih cerah, membuka kembali ekonomi dan triliunan likuiditas," tutur Kepala Trading AmeriVet Securities Gregory Faranello, dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.

Kondisi ini memuluskan indeks Nasdaq 100, yang berisi saham non-keuangan dan utamanya teknologi, kian mendekati level tertingginya pada 19 Februari. Di sisi lain, indeks S&P 500 telah naik 1% sepanjang bulan ini, atau telah melesat 40% dari posisi terendahnya pada Maret.

"Meski ada beberapa isu penting - kerusuhan nasional, hubungan dengan China, pandemi yang berlangsung - bursa saham masih terfokus pada satu hal:  dimulainya kembali ekonomi AS dan aktivitas ekonomi global," tutur Jim Paulsen, Kepala Perencana Investasi Leuthold Group, kepada CNBC International.

Jeremy Siegel, Profesor Wharton, menilai bursa masih terus menguat berkat kebijakan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed). Saham-saham sektor perbankan menguat di antaranya saham Citigroup, Wells Fargo dan Bank of America yang naik sekitar 1%.

"Menurut saya reli ini bakal berlanjut lebih jauh. Memang banyak yang meragukan tetapi likuiditas yang disediakan The Fed menurut saya menjadi pendorong utamanya," tuturnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular