Jakarta, CNBC Indonesia - Aksi protes atas tewasnya warga sipil George Floyd oleh aparat kepolisian Amerika Serikat (AS), di hampir seluruh wilayah AS, dinilai mengkhawatirkan dan punya urgensi tinggi yang bisa mempengaruhi kondisi ekonomi dalam negeri khususnya pasar keuangan.
Aksi unjuk rasa itu terus berkobar dan berujung anarkis, baik terjadi di New York City, Los Angeles, St Louis, hingga Missouri, meskipun sebagian besar para demonstran mulai bersikap damai pada aksi yang digelar pada Senin malam (1/6/2020).