Uniknya Pasar AS, Dow Futures Terbang 200 Poin Abaikan Rusuh

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
02 June 2020 17:27
Traders work on the floor of the New York Stock Exchange shortly after the opening bell in New York, U.S., March 19, 2018.  REUTERS/Lucas Jackson
Foto: REUTERS/Lucas Jackson

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) bursa Amerika Serikat (AS) pada Selasa (2/6/2020) menghijau, menunjukkan investor mengabaikan kerusuhan di AS dan percaya bahwa Trump bakal bertindak tegas untuk menjaga aksi protes agar tak berujung anarki.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average menguat mengimplikasikan reli indeks tersebut pada pembukaan nanti sebesar lebih dari 200 poin. Kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq-100 juga menguat.

Dalam pidato di Gedung Putih pada Senin malam, Presiden AS Donald Trump menegaskan bakal menurunkan tentara jika pemerintah negara bagian dan walikota gagal mengendalikan aksi demonstrasi.

"Saya menggerakkan semua sumber daya pemerintah federal maupun lokal, sipil maupun militer, untuk melindungi hak warga Amerika yang taat hukum," ujar Trump. "Jika negara bagian atau kota menolak bertindak cukup untuk membela nyawa dan properti warganya, maka aku akan mengirim militer AS dan segera mengatasi persoalan untuk mereka."

Pasar modal sejauh ini mengabaikan kerusuhan tetapi aksi massa tersebut berpeluang menjadi ancaman bagi sentimen pasar jika berlangsung berkepanjangan selama musim panas, sehingga mengganggu rencana pembukaan kembali ekonomi.

"Kabar baik dari vaksin membantu memperkuat pasar pada Mei, tetapi hubungan AS-China dan kerusuhan sipil bisa mencuri panggung pada Juni," tutur Lori Calvasina, Kepala Perencana Investasi RBC' dalam laporan risetnya, sebagaimana dikutip CNBC International.

Gubernur New York Andrew Cuomo mengumumkan bahwa New York akan memberlakukan jam malam pada Senin malam mulai pukul 11:00 dan berakhir hingga Selasa pukul 05:00 pagi. Kebijakan serupa diberlakukan di beberapa negara bagian.

Pasar menguat tipis pada hari pertama perdagangan Juni. Indeks Dow Jones menguat 90 poin atau 4,2% pada Senin, setelah melompat 11% pada April. Sementara itu, indeks S&P 500 menguat 0,3% setelah reli Mei sebesar 4,5%.

Investor masih fokus memantau kemajuan pembukaan kembali perekonomian, bertaruh bahwa saham penerbangan, ritel, dan agen perjalanan bakal menguat. Namun, sebagian kalangan di Wall Street khawatir bahwa rusuh sosial dan ketegangan AS-China bisa menekan pasar.

China sebagaimana diberitakan Reuters, telah memerintahkan perusahaan pelat merah untuk menunda pembelian kedelai dan daging babi asal AS. Langkah ini diambil setelah AS mencabut status keistimewaan Hong Kong sebagai mitra dagang dan investasi AS, merespons pemberlakuan UU keamanan baru yang dinilai merepresi aktivis pro-demokrasi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags) Next Article Sektor Perbankan Nanjak Lagi, Wall Street Melesat Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular