
Ini Jawara Pencetak Laba Terbesar Emiten Big Cap RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja keuangan 10 emiten dengan nilai kapitalisasi saham terbesar yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagian besar sudah merilis laporan keuangan kuartal I-2020. Sebagian besar masih membukukan pertumbuhan kinerja, tapi tipis karena mulai terimbas efek pandemi virus corona (covid-19).
Para pelaku pasar berekspektasi dengan datangnya virus corona ke Indonesia, hal ini bisa mengganggu kinerja perusahaan-perusahaan yang melantai di bursa efek. Apalagi setelah diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala besar (PSBB) banyak perusahaan yang operasionalnya terganggu.
Dari 10 emiten dengan nilai kapitalisasi di atas Rp 100 triliun, sebanyak tujuh emiten sudah merilis laporan keuangan Kuartal I-2020. Dari enam perusahaan tersebut, emiten mana yang membukukan laba tertinggi? Mari simak tabel di bawah ini.
Dari tabel di atas dapat dilihat 10 perusahaan berkapitalisasi pasar terbesar di Indonesia yang sudah merilis laporan keuangannya masih membukukan keuntungan.
Seperti biasa, keuntungan terbesar masih dibukukan oleh sektor perbankan yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang membukukan laba bersih sebesar Rp 8,16 triliun akan tetapi laba bersih ini turun 0,02% dari periode yang sama tahun lalu (year-on-year).
Untuk sektor perbankan, perusahaan yang masih membukukan pertumbuhan laba bersih adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang labanya tumbuh sebesar 8,57%. BBCA sendiri membukukan laba bersih pada kuartal pertama tahun 2020 sebesar Rp 6,58 triliun.
Kontraksi laba bersih yang paling besar terjadi pada PT Astra Internasional Tbk (ASII) yang laba bersihnya turun 7,76% secara YoY. Laba bersih ASII memang terganggu karena data penjualan otomotif di Indonesia menunjukkan pada kuartal pertama 2020 penjualan kendaraan bermotor anjlok sebesar 15,6% secara YoY. Selain itu Showroom penjualan kendaraan bermotor juga terpaksa ditutup selama pemberlakuan PSBB.
Berkebalikan dengan ASII, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) berhasil membukukan peningkatan laba bersih 48,24% secara YoY. Kenaikan ini tidak mengherankan sebab sektor barang-barang konsumsi (consumer goods) yang menjadi andalan ICBP tergolong sektor yang defensif karena produknya tetap di butuhkan walaupun dalam kondisi pandemi corona sekalipun.
Selain itu pasar swalayan dan toserba yang menjadi ujung tombak penjualan barang-barang konsumsi masih diijinkan beroperasi walaupun pemerintah menjalankan kebijakan PSBB.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp) Next Article Jadi 'Korban' Corona, IHSG Ambles 6,9%, Asing Masih Kabur!