Euro Perkasa Lawan Dolar AS, tapi Loyo di Hadapan Rupiah

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
27 May 2020 20:45
An employee shows fifty-euro notes in a bank in Sarajevo, March 19, 2012. REUTERS/Dado Ruvic)
Foto: Mata uang Euro (REUTERS/Dado Ruvic)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar euro (EUR) menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (27/05/2020), tetapi justru melemah berhadapan dengan rupiah. Pergerakan tersebut menunjukkan bagaimana tangguhnya rupiah melawan mata uang negara-negara maju ketika sentimen pelaku pasar membaik.

Pada pukul 20:10 WIB, EUR 1 setara Rp 16.132,6, mata uang 19 negara ini melemah 0,25% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Sementara itu melawan dolar AS, euro menguat 0,15% ke US$ 1,0997.

Jerman dan Perancis yang pada pekan lalu mengajukan proposal penambahan stimulus senilai 500 miliar euro kepada Komisi Eropa memberikan sentimen positif ke nilai tukar euro.

"Jika Komisi Eropa menyetujui proposal tersebut, maka risiko kemerosotan ekonomi Eropa akan bisa diminimalisir, terutama untuk Italia, dan meningkatkan pemulihan ekonomi yang tersinkronisasi di seluruh Benua Biru. Itu akan memberikan dampak positif bagi mata uang euro," kata Marshal Gittler, analis investasi di BDSwiss Group, dilansir Reuters.

Euro pun mampu menguat melawan dolar AS, tetapi beda cerita melawan Mata Uang Garuda. Rupiah sedang mendapat sentimen positif dari rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memutar kembali roda perekonomian dengan mempersiapkan era kehidupan baru (new normal).



Berbicara saat meninjau prosedur standar dalam menghadapi new normal di Summarecon Mall Kota Bekasi, Jawa Barat, Jokowi menegaskan kedatangannya ke pusat perbelanjaan tersebut untuk memastikan wilayah tersebut siap menghadapi new normal.

"Saya datang ke Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat untuk memastikan pelaksanaan kegiatan kita menuju ke sebuah tatanan baru ke sebuah normal yang baru," katanya, Selasa (26/5/2020).

Sementara dari eksternal, mood investor global masih cukup bagus setelah semakin banyak vaksin yang potensial menjadi anti virus corona. Terbaru ada perusahaan Bioteknologi asal AS, Novavax, di awal pekan ini mengatakan memulai uji klinis vaksin virus corona. Novavax memprediksi hasil awal uji klinis tersebut akan dirilis pada bulan Juli.

Semakin banyak vaksin yang berpotensi menjadi anti virus corona tentunya menjadi kabar bagus, harapan virus corona akan segera lenyap dari muka bumi semakin besar, dan manusia kembali bisa hidup normal, bukan new normal lagi. 

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap) Next Article RI Kurangi Ketergantungan Dolar AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular