Pasar Bergairah, Dow Tembus Lagi Level 25.000 di Awal Trading

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
26 May 2020 20:44
Founder and CEO of Zuora, Tien Tzuo, takes part in the company's IPO on the floor of the New York Stock Exchange shortly after the opening bell in New York, U.S., April 12, 2018.  REUTERS/Lucas Jackson
Foto: REUTERS/Lucas Jackson

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) melesat pada pembukaan perdagangan Selasa (26/5/2020), menyambut cerahnya prospek pembukaan kembali perekonomian di tengah kemajuan uji-coba vaksin anti-corona.

Indeks Dow Jones Industrial Average melesat 502 poin (+2%) pada pembukaan pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB), dan selang 10 menit kemudian berlanjut menjadi 537,22 poin (+2,2%) ke 25.002,38. Indeks Nasdaq naik 142,34 poin (+1.53%) ke 9.466.92 dan S&P 500 melambung 54,85 poin (+1,86%) ke 3.010,3.

Perusahaan bioteknologi Amerika Serikat (AS) Novavax pada Senin kemarin mengumumkan studi pertama terkait eksperimen pengembangan virus corona yang hasilnya mengenai tingkat keamanan dan respon kekebalan bisa didapatkan pada Juli.

Kabar ini melengkapi berita Moderna yang pada pekan lalu menunjukkan perkembangan positif terhadap 45 partisipannya. Menurut Fundstrat, ada 10 vaksin yang tengah dievaluasi dan 114 lain di tahap evaluasi pra-klinis.

"Bulan depan kita akan melihat hasil uji tekanan perbankan; harga minyak yang membal atau mengarah pada kondisi keberlanjutan; dan apakah kita sudah keluar dari musim Covid ataukah masuk ke gelombang kedua," tutur Christopher Harvey, Kepala Perencana Saham Wells Fargo dalam laporan risetnya, sebagaimana dikutip CNBC International.

Angka kematian akibat virus corona (strain terbaru) di AS menurut data Worldometers telah menembus angka 99.000 orang, sedangkan 1,7 juta orang lainnya masih dirawat.

"Sampai dengan laporan ini ditulis, virus terlihat bisa dikendalikan... lockdown [karantina wilayah] telah dilonggarkan dan kita belum melihat kenaikan kasus," tutur Bruce Bittles, Kepala Perencana Investasi Baird, dalam laporan risetnya.

Investor juga terus memantau ketegangan antara AS dan China, yang menunjukkan gejala peningkatan sepanjang akhir pekan lalu. Penasihat Gedung Putih urusan Keamanan Nasional Robert O'Brien mengatakan AS bakal memberi China sanksi jika benar-benar menerapkan undang-undang terbaru keamanan nasional di Hong Kong.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Sektor Perbankan Nanjak Lagi, Wall Street Melesat Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular