Siap-Siap, Dow Jones Berpeluang Melesat 500 Poin di Pembukaan

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
26 May 2020 18:34
The outside of the New York Stock Exchange (NYSE) is seen in New York, U.S., April 2, 2018. REUTERS/Shannon Stapleton
Foto: REUTERS/Shannon Stapleton

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) bursa Amerika Serikat (AS) pada Selasa (26/5/2020) meroket, setelah investor makin bernyali masuk ke bursa menyusul kinerja positif peritel AS berkat kanal penjualan digital.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average naik 2,1% dan mengimplikasikan penguatan indeks tersebut pada pembukaan nanti sebesar lebih dari 500 poin. Kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq-100 juga menguat, di kisaran 1,9%. Pada Senin kemarin, Wall Street tutup untuk memperingati Memorial Day.

Perusahaan bioteknologi Amerika Serikat (AS) Novavax pada Senin kemarin mengumumkan studi pertama terkait eksperimen pengembangan virus corona yang hasilnya mengenai tingkat keamanan dan respon kekebalan bisa didapatkan pada Juli.

Kabar ini melengkapi berita Moderna yang pada pekan lalu menunjukkan perkembangan positif terhadap 45 partisipannya. Menurut Fundstrat, ada 10 vaksin yang tengah dievaluasi dan 114 lain di tahap evaluasi pra-klinis.

Pelaku pasar berekspektasi aktivitas ekonomi bakal kembali berangsur pulih setelah karantina wilayah (lockdown) dilonggarkan. Saham MGM Resorts melesat 9% di sesi pra-pembukaan. Demikian juga saham United Airlines dan Southwest Airlines yang kompak naik 7%.

"Bulan depan kita akan melihat hasil uji tekanan perbankan; harga minyak yang membal atau mengarah pada kondisi keberlanjutan; dan apakah kita sudah keluar dari musim Covid ataukah masuk ke gelombang kedua," tutur Christopher Harvey, Kepala Perencana Saham Wells Fargo dalam laporan risetnya, sebagaimana dikutip CNBC International.

Angka kematian akibat virus corona (strain terbaru) di AS menurut data Worldometers telah menembus angka 99.000 orang, sedangkan 1,7 juta orang lainnya masih dirawat.

Investor juga terus memantau ketegangan antara AS dan China, yang menunjukkan gejala peningkatan sepanjang akhir pekan lalu. Penasihat Gedung Putih urusan Keamanan Nasional Robert O'Brien mengatakan AS bakal memberi China sanksi jika benar-benar menerapkan undang-undang terbaru keamanan nasional d Hong Kong.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags) Next Article Wall Street Diramal Akan Liar Beberapa Hari ke Depan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular