Bertumbangan, Ini Bursa Saham Asia yang Selamat Dari Corona

Tri Putra, CNBC Indonesia
24 May 2020 15:49
Passersby are reflected on an electronic board showing the exchange rates between the Japanese yen and the U.S. dollar, the yen against the euro, the yen against the Australian dollar, Dow Jones Industrial Average and other market indices outside a brokerage in Tokyo, Japan, August 6, 2019.   REUTERS/Issei Kato
Foto: Bursa Tokyo (REUTERS/Issei Kato)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan bursa saham di kawasan Asia pada perdagangan pekan ini bervariatif. Setelah di tutup babak belur pada hari Jumat (22/5/2020) ternyata sebagian besar bursa di kawasan Benua Kuning ini masih hijau selama minggu berjalan 

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 6 indeks di Asia yang dipantau Hang Seng Hong Kong mengalami penurunan mingguan yang paling dalam yaitu sebesar 3,64%.

Hal ini terjadi setelah Jumat (22/5/20) kemarin Indeks Hang Seng ambruk sebesar 5,56% setelah pelaku pasar merespons kabar bahwa Beijing siap mencanangkan undang-undang baru terkait keamanan Hong Kong. Aturan ini dikhawatirkan akan menimbulkan gelombang protes baru dari para demonstran di Hong Kong.

Peraturan baru ini memudahkan Beijing untuk menindak para demonstran yang melakukan protes atas kekuasaan Partai Komunis China atau pemimpinnya Xi Jin Ping. Peraturan ini dibuat setelah terjadinya demonstrasi yang berlarut-larut sejak Juni tahun lalu.

Di bursa Saham China Daratan, Shanghai Stock Exchange (SSE) juga mengalami depresiasi mingguan sebesar 1,90%, penurunan ini juga dampak dari Premier China Li Ke Qiang mengumumkan bahwa China tidak akan menentukan target Produk Domestik bruto (GDP) tahun ini dikarenakan berbagai ketidakpastian ekonomi yang dikarenakan pandemi Covid-19.

"Absennya target pertumbuhan GDP tahun ini mengkonfirmasi bahwa pemerintah sudah yakin setelah jatuh di Q1, pertumbuhan ekonomi di tahun 2020 akan lebih parah, walaupun terjadi perbaikan pada Q2-Q4" menurut seorang ekonom dari Oxford.

Sedangkan kenaikan tertinggi dicatatkan oleh indeks STI Singapore yaitu sebesar 2,61% setelah dilonggarkanya karantina di Negara Singa tersebut.

Dari dalam negeri, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil terapresiasi sebesar 0,85%. Berhasilnya IHSG finis di zona hijau sendiri tidak lepas dari lolosnya IHSG dari tumbangnya bursa di Asia pada Jumat (22/5/20) lalu karena IHSG libur menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah.

 

TIM RISET CNBC INDONESIA



(trp/trp) Next Article Bursa Asia Kompak Hijau Royo-Royo, Hang Seng Paling Top

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular