
Dow Futures Melemah, Wall Street Berpeluang Dibuka Merah

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat (22/5/2020) melemah, usai rilis data klaim pengangguran di tengah naiknya ketegangan AS dan China.
Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average turun dan mengindikasikan bahwa indeks acuan bursa utama nasional tersebut bakal melemah hingga 170 poin. Kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq-100 juga tertekan.
Pada Kamis kemarin, indeks Dow Jones ditutup melemah 100 poin lebih sedangkan indeks S&P 500 dan Nasdaq sama-sama turun di kisaran 1%. Saham Amazon anjlok lebih dari 2% setelah menyentuh rekor tertingginya.
Departemen Tenaga Kerja AS merilis data awal klaim asuransi pengangguran sebanyak 2,4 juta orang. Total penganggur di Negara Adidaya itu mencapai 38 juta orang, dengan 25 juta di antaranya adalah klaim lanjutan. Keduanya merupakan yang terburuk dalam sejarah AS.
Investor juga agak gerah melihat memburuknya hubungan antara dua negara dengan ekonomi terbesar dunia, setelah Senat AS meloloskan aturan yang berpeluang menendang emiten asal China dari Wall Street.
"Masa depan masih belum pasti, dan karenanya, kami tidak berani bilang takkan ada gelombang kedua (penyebaran virus Covid-19)," tutur Tom Lee, Kepala Riset Fundstrat Global Advisors, dalam laporan risetnya yang dikutip CNBC International.
Namun kabar baiknya, lanjut dia, belum ada gelombang kedua pada pembukaan ekonomi saat ini. Meski demikian, data situs Worldometers menunjukkan bahwa ada kecenderungan kenaikan kasus.
Presiden AS Donald Trump pada Kamis malam bersikukuh tak akan "menutup negaranya" jika gelombang kedua tersebut benar terjadi. "Kita akan mematikan apinya. Baik itu arang maupun lidah api, kita akan mematikannya out. Namun kita takkan menutup negara kita."
TIM RISET CNBC INDONESIA(ags/ags) Next Article Setelah Nasdaq Pecah Rekor, Wall Street Melemah