
Semua Komoditas Drop, Hanya Satu yang Cuan: Emas!
Lidya Julita S, CNBC Indonesia
20 May 2020 16:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengungkapkan harga komoditas dunia sedang sakit di tengah pandemi Covid-19.
Minyak Dunia yang jatuh dalam membuat penerimaan negara juga loyo. Sementara pergerakan harga komoditas lainnya juga masih tidak jelas.
"Pergerakan harga komoditas lainnya turun. Emas naik karena permintaan tinggi. Dalam situasi volatile gini emas masih save haven," kata Suahasil, Rabu (20/5/2020).
"Sekarang harga komoditas berdasarkan indeks harga komoditas semua di bawah 100. Hanya emas yang di atas 100 bahkan di atas 110 lebih," imbuh Suahasil lebih jauh.
Harga logam mulia emas semakin terbang tinggi. Di tengah campur aduknya berbagai macam sentimen, pada dasarnya faktor fundamental yang memicu kenaikan harga bullion masih sama.
Rabu (20/5/2020), harga emas di pasar spot kembali melambung dan melanjutkan relinya. Pagi ini pada 08.20 WIB harga emas naik 0,18% ke US$ 1.746,99/troy ons. Saat ini emas diperdagangkan di harga tertingginya sejak akhir November 2012.
Kenaikan harga emas seolah tak memperdulikan bahwa harapan ditemukannya penangkal virus corona kian pasti. Beberapa hari lalu perusahaan farmasi AS melaporkan hasil yang positif dari uji klinis kandidat vaksin virus corona miliknya.
Moderna saat ini tengah memantau dengan ketat data hasil uji klinis yang dilakukannya terhadap 45 orang sukarelawan. Para sukarelawan tersebut dibagi menjadi tiga kelompok yang masing-masingnya terdiri dari 15 orang.
Setiap peserta menerima dosis 25, 100, atau 250 mikrogram. Peserta menerima dua dosis vaksin potensial melalui injeksi intramuskular di lengan atas sekitar 28 hari secara terpisah.
Pada hari ke-43, atau dua minggu setelah dosis kedua, tingkat antibodi terpantau meningkat dalam sampel darah pada kelompok 25 mikrogram, kata perusahaan yang berbasis di Cambridge, Massachusetts itu sebagaimana diwartakan CNBC International.
Kalaupun vaksin virus corona ditemukan berbagai tantangan yang menanti masih ada. Lagipula keberadaan vaksin tak serta merta mengubah prospek perekonomian menjadi langsung positif. Pasalnya masih ada risiko ketegangan antara AS dengan China yang makin tak karuan.
(dru/dru) Next Article Ramalan Mengerikan, Emas Diramal ke US$ 1.500/Oz
Minyak Dunia yang jatuh dalam membuat penerimaan negara juga loyo. Sementara pergerakan harga komoditas lainnya juga masih tidak jelas.
"Pergerakan harga komoditas lainnya turun. Emas naik karena permintaan tinggi. Dalam situasi volatile gini emas masih save haven," kata Suahasil, Rabu (20/5/2020).
![]() |
"Sekarang harga komoditas berdasarkan indeks harga komoditas semua di bawah 100. Hanya emas yang di atas 100 bahkan di atas 110 lebih," imbuh Suahasil lebih jauh.
Harga logam mulia emas semakin terbang tinggi. Di tengah campur aduknya berbagai macam sentimen, pada dasarnya faktor fundamental yang memicu kenaikan harga bullion masih sama.
Rabu (20/5/2020), harga emas di pasar spot kembali melambung dan melanjutkan relinya. Pagi ini pada 08.20 WIB harga emas naik 0,18% ke US$ 1.746,99/troy ons. Saat ini emas diperdagangkan di harga tertingginya sejak akhir November 2012.
Kenaikan harga emas seolah tak memperdulikan bahwa harapan ditemukannya penangkal virus corona kian pasti. Beberapa hari lalu perusahaan farmasi AS melaporkan hasil yang positif dari uji klinis kandidat vaksin virus corona miliknya.
Moderna saat ini tengah memantau dengan ketat data hasil uji klinis yang dilakukannya terhadap 45 orang sukarelawan. Para sukarelawan tersebut dibagi menjadi tiga kelompok yang masing-masingnya terdiri dari 15 orang.
Setiap peserta menerima dosis 25, 100, atau 250 mikrogram. Peserta menerima dua dosis vaksin potensial melalui injeksi intramuskular di lengan atas sekitar 28 hari secara terpisah.
Pada hari ke-43, atau dua minggu setelah dosis kedua, tingkat antibodi terpantau meningkat dalam sampel darah pada kelompok 25 mikrogram, kata perusahaan yang berbasis di Cambridge, Massachusetts itu sebagaimana diwartakan CNBC International.
Kalaupun vaksin virus corona ditemukan berbagai tantangan yang menanti masih ada. Lagipula keberadaan vaksin tak serta merta mengubah prospek perekonomian menjadi langsung positif. Pasalnya masih ada risiko ketegangan antara AS dengan China yang makin tak karuan.
(dru/dru) Next Article Ramalan Mengerikan, Emas Diramal ke US$ 1.500/Oz
Most Popular