
Dow Jones Terbang 700 Poin di Sesi Pembukaan

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) melesat pada pembukaan perdagangan Senin (18/5/2020), menyusul cerahnya prospek ekonomi versi bank sentral AS dan prospek temuan vaksin anti-corona.
Indeks Dow Jones Industrial Average terbang 700 poin (+3%) pada pembukaan pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB), dan selang 30 menit kemudian relatif sama menjadi 710,47 poin (+3%) ke 24,395.89. Indeks Nasdaq naik 166,97 poin (+1,85%) ke 9.181,53 dan S&P 500 melambung 71,88 poin (+2,51%) ke 2.935,58.
Saham Moderna melesat 26% setelah perseroan melaporkan adanya hasil "positif" untuk fase pertama uji coba vaksin anti-virus corona (strain terbaru). Perseroan melaporkan bahwa setelah diinjeksi dua dosis, semua dari 45 partisipan yang diuji membentuk antibodi.
"Fokus ke depan adalah pembukaan ekonomi, secepat dan seaman apa bisa dilakukan," tutur Quincy Krosby, Kepala Perencana Pasar Prudential Financial sebagaimana dikutip CNBC International.
Saham perbankan meroket menyambut kabar tersebut, di antaranya saham Wells Fargo (menanjak lebih dari 6%), Bank of America dan Citigroup (sama-sama melesat 5%), dan JP Morgan menguat 3,9%,
Demikian juga saham-saham yang bakal diuntungkan dari normalnya kehidupan seperti Disney dan MGM Resort yang melonjak masing-masing sebesar 6,3% dan 8,7%. Saham maskapai penerbangan seperti Delta Airlines dan American Airlines kompak naik 10%.
Pekan ini, banyak negara bagian di AS mulai membuka sebagian aktivitas ekonomi masyarakat. Hal itu memicu pemulihan kembali harga minyak mentah dunia, yang juga membantu nyali pelaku pasar untuk masuk bursa.
Harga kontrak berjangka (futures) minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) yang menjadi acuan di AS melompat 2,8% atau US$ 9,52 per barel menjadi US$ 32,23 per barel. Pada April, harga minyak sempat anjlok hingga minus.
"Dalam jangka panjang dan bahkan dalam jangka menengah, anda tak ingin bertaruh melawan arah perbaikan ekonomi AS. Ekonomi AS akan pulih," tutur bos The Fed Jerome Powell dalam wawancara dengan CBS pada Minggu pagi.
Dengan mengasumsikan tak ada gelombang kedua wabah corona, lanjut dia, ekonomi akan pulih secara meyakinkan pada semester kedua tahun ini. Hanya saja, dia menilai pemulihan penuh perekonomian hanya dimungkinkan jika sudah ada vaksin.
TIM RISET CNBC INDONESIA(ags/ags) Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir