Analisis Teknikal

Spekulasi di Pasar Berkurang, Rupiah Siap Jawara Lagi?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
18 May 2020 08:36
foto : CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah membukukan penguatan 0,4% melawan dolar Amerika Serikat (AS) sepanjang pekan lalu. Meski penguatannya tidak terlalu besar jika dilihat secara mingguan, tetapi sudah cukup mengantarkan rupiah menjadi yang terbaik di Asia.

Mayoritas mata uang utama Asia malah melemah melawan dolar AS di pekan lalu, selain rupiah hanya baht Thailand yang menguat, kemudian dolar Hong Kong menguat sangat tipis 0,01%.

Berikut kinerja mata uang utama Asia melawan dolar AS di pekan lalu.



Rupiah sebenarnya mulai menguat sejak awal April, bahkan membukukan penguatan 4 pekan beruntun sebelum terhenti pada pekan lalu. Sehingga dalam 6 pekan terakhir hingga pekan ini, rupiah menguat sebanyak 5 kali. Sepanjang April, rupiah bahkan mencatat penguatan lebih dari 9%.

Penguatan tersebut sejalan dengan taruhan (bet) para investor global terhadap rupiah. Hal tersebut tercermin dari hasil survei 2 mingguan yang dilakukan Reuters yang menunjukkan para pelaku pasar mulai mengurangi posisi short (jual) rupiah sejak awal April.



Pengurangan posisi short tersebut artinya bearish bet (taruhan rupiah bakal melemah) berkurang.

Hasil survei terbaru yang dirilis Kamis (14/5/2020) pekan lalu menunjukkan angka 0,21, turun jauh dari rilis sebelumnya 30 April sebesar 0,58. Angka tersebut menunjukkan penurunan dalam 4 survei beruntun, yang sejalan dengan penguatan rupiah di sejak bulan April.



Survei dari Reuters tersebut menggunakan rentang -3 sampai 3. Angka positif berarti pelaku pasar mengambil posisi long (beli) terhadap dolar AS dan short (jual) terhadap rupiah, begitu juga sebaliknya.

Semakin rendahnya angka positif di hasil survei tersebut menunjukkan pelaku pasar semakin menurunkan posisi long dolar AS, yang berarti perlahan-lahan rupiah kembali diburu pelaku pasar, yang membuatnya menjadi perkasa.

Sebelum bulan Maret, hasil survei Reuters tersebut selalu menunjukkan angka minus (-) yang berarti pelaku pasar mengambil posisi short dolar AS dan long rupiah. Ketika itu rupiah masih membukukan penguatan secara year-to-date (YTD) melawan dolar AS, bahkan menjadi mata uang terbaik di dunia di bulan Januari.

Rencana pemerintah Indonesia untuk memutar kembali roda perekonomian memberikan sentimen positif ke pasar hari ini, tetapi konflik AS dengan China dapat membuat sentimen pelaku pasar memburuk, dan membebani pergerakan rupiah.


[Gambas:Video CNBC]




Analisis Teknikal
Rupiah atau yang disimbolkan USD/IDR masih tertahan di atas support (tahanan bawah) berada di kisaran Rp 14.835-14.800/US$.

Peluang penguatan rupiah hari ini masih di kisaran support tersebut.

Melihat indikator stochastic pada grafik harian masih berada di level jenuh jual (oversold) dalam waktu yang cukup lama, risiko koreksi rupiah cukup besar selama tertahan di atas support tersebut.

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah oversold (di atas bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik naik. Dalam hal ini, USD/IDR berpeluang naik, yang artinya dolar AS berpeluang menguat setelah stochastic mencapai oversold.

idrGrafik: Rupiah (USD/IDR) Harian
Foto: Refinitiv


Selama tertahan di atas support, Mata Uang Garuda berisiko terkoreksi ke Rp 14.930/US$, jika dilewati maka rupiah akan menuju level psikologis Rp 15.000/US$.

Sebaliknya jika support Rp 14.835-14.800/US$ hari ini berhasil ditembus, rupiah berpotensi menguat menuju Rp 14.730/US$ yang merupakan Fibonnaci Retracement 61,8%.

Resisten (tahanan atas) yang kuat berada di kisaran Rp 15.090 -15.100/US$ yang merupakan Fibonnaci Retracement 50%. Resisten tersebut 2 kali sukses menahan pelemahan rupiah.

Fibonnaci Retracement tersebut ditarik dari level bawah 24 Januari (Rp 13.565/US$) lalu, hingga ke posisi tertinggi intraday 23 Maret (Rp 16.620/US$).

Selama tertahan di bawah Fib. 50% tersebut, ke depannya peluang penguatan rupiah masih terbuka.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Keren! Penguatan Rupiah Nomor Wahid di Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular