
Move On dari Data Pengangguran, Wall Street Dibuka Naik 1,35%

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) memasuki jalur hijau pada pembukaan perdagangan Selasa (5/5/2020), mengacuhkan data negatif berupa lonjakan pengangguran dan lebih fokus memandang prospek ekonomi berkat pelonggaran karantina wilayah (lockdown).
Indeks Dow Jones Industrial Average melesat 320 poin (+1,35%) pada pembukaan perdagangan pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB), dan selang 10 menit kemudian agak surut menjadi 279,95 poin (+1,17%) ke 24.155,84. Indeks Nasdaq naik 60,49 poin (+0,67%) ke 9.040,15 dan S&P 500 melambung 28,15 poin (+0,98%) ke 2.909,34.
Hari ini, Departemen Tenaga Kerja AS merilis data tenaga kerja bulanan, yang menyebutkan ada 20,5 juta pengangguran baru pada April, sehingga tingkat pengangguran berada di level 14,7%, dari bulan sebelumnya yang hanya 4,4%.
Namun, capaian itu masih lebih mendingan dibandingkan proyeksi ekonom dalam polling Dow Jones yang memperkirakan 21,5 juta angka pengangguran dan tingkat pengangguran sebesar 16%, yang merupakan rekor terburuk sejak Perang Dunia kedua.
"Kita sedang menyaksikan investor yang bisa melihat melampaui tsunami data ekonomi dan kinerja keuangan yang negatif dan menuju potensi pembukaan kembali ekonomi secara gradual," tutur Art Hogan, Kepala Perencana Pasar National Securities, sebagaimana dikutip CNBC International.
Bursa saham pada April telah menguat dari level terendah tahun ini di bulan Maret karena investor berspekulasi bahwa pembukaan kembali perekonomian yang sempat terhenti akibat pandemi bakal memperkuat kembali kinerja emiten.
Di sisi lain, perusahaan teknologi seperti Facebook, Amazon, Alphabet mencatatkan kinerja positif selama periode karantina wilayah (lockdown) karena kenaikan intensitas penggunaan masyarakat.
Indeks S&P 500 telah melompat lebih dari 30% dari posisi terendahnya dan hanya selisih 15% dari rekor tertingginya. Indeks Nasdaq sempat terkoreksi lebih dari 35% dan kini naik 0,1% sepanjang tahun berjalan.
"Ini menakjubkan mengingat kita masih bekerja dari rumah," tutur JJ Kinahan, Kepala Perencana Pasar TD Ameritrade mengomentari kinerja emiten raksasa teknologi AS, sebagaimana dikutip CNBC International.
Sentimen positif juga berhembus dari Washington dan Beijing yang sepakat mengendurkan urat syaraf. Menteri Keuangan Steven Mnuchin dan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer telah berbicara dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He pada Kamis dan sepakat memperkuat kerja-sama terkait dengan implementasi kesepakatan dagang "fase 1"
(ags/ags) Next Article Sektor Perbankan Nanjak Lagi, Wall Street Melesat Lagi