Sektor Tambang Mengerem Laju Koreksi Bursa, IHSG Turun 0,46%

Tri Putra, CNBC Indonesia
06 May 2020 15:25
ihsg
Foto: detik.com

Jakarta, CNBC Indonesia Sempat berayun kencang di awal perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSGpada akhir perdagangan sesi 2 akhirnya terkonsolidasi turun 0,46% ke level 4.608,79. Saham sektor pertambangan menjadi penahan laju koreksi hari ini.

Penurunan ini terjadi meski banyaknya sentimen positif di pasar global seperti pelonggaran karantina wilayah (lockdown) di beberapa negara di Eropa seperti Jerman, Spanyol, Portugal, Belanda, dan Italy. Bahkan di Jerman sendiri taman, kebun binatang, dan museum sudah dibuka kembali.

Hal ini sebenarnya memunculkan optimisme para investor bahwa virus COVID-19 akan segera berlalu dan pelonggaran tersebut akan memutar kembali roda perekonomian dunia.

Penurunan ini dipicu oleh aksi jual bersih investor asing di bursa saham. Investor asing masih ogah memburu saham di PT Bursa Efek Indonesia, terlihat dari transaksi jual bersih asing (net sellyang terus meningkat selama sesi 2 yaitu sebanyak Rp 347 miliar.

Aksi jual asing terbanyak terjadi di saham PT Astra International Tbk (ASII) yang mencatatkan penjualan bersih asing sebanyak Rp 103 miliar. Meskipun demikian, saham ASII berhasil ditutup naik sebesar 0,83% ke level harga Rp 3.640 per unit.

Sebaliknya, aksi beli bersih asing masih berlanjut di saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang selama 4 hari berturut-turut dikoleksi investor asing. Hari ini investor asing melakukan pembelian bersih di saham BBCA sebanyak Rp 86,9 miliar yang menyebabkan harga saham BBCA terapresiasi sebesar 1,32% ke level 26.775 per unit.

Sektor yang menjadi penahan penurunan IHSG hari ini adalah sektor pertambangan dengan penguatan sebesar 0,89%.

Tercatat 244 saham mengalami penurunan, 150 saham mengalami kenaikan, dan 145 sisanya flat. IHSG mencatatkan total transaksi sebanyak 4,7 triliun, dan frekuensi transaksi sebanyak 516.666 kali.

Penurunan IHSG ini berkebalikan dengan bursa Asia lainnya yang mampu merespons sentimen global dengan baik yaitu indeks Hangseng Hongkong yang naik sebesar 1,19%, Straits Times Singapura terapresiasi sebesar 1,03%, sedangkan bursa Jepang masih belum dibuka sejak 1 May 2020 karena libur nasional.

Kabar baik dari dalam negeri muncul untuk sektor finansial dimana pemerintah menjanjikan anggaran untuk menjaga likuiditas perbankan akibat kebijakan pemerintah dalam merestrukturisasi kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan penundaan angsuran selama 6 bulan.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan program restrukturisasi kredit ini menjadi bagian dari program pemerintah dalam menanggulangi dampak ekonomi pandemi COVID-19.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp) Next Article Tak Sekalipun Cicipi Zona Merah, IHSG Naik 0,7% di Sesi I

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular