
Sentimen Berbalik Positif, Dow Jones Dibuka Melonjak 239 Poin

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) memasuki jalur hijau pada pembukaan perdagangan Selasa (5/5/2020), dipicu optimisme ekonomi akan membaik berkat pelonggaran karantina wilayah (lockdown) yang memicu kenaikan harga minyak dunia.
Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 239 poin (+1%) pada pembukaan perdagangan pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB), dan selang 10 menit kemudian bertambah menjadi 286,08 poin (+1,2%) ke 24.035,84. Indeks Nasdaq melesat 122,51 poin (+1,41%) ke 8.833,23 dan S&P 500 melambung 34,96 poin (+1,23%) ke 2.877,7.
Investor mengesampingkan kekhawatiran mereka seputar risiko gelombang kedua penyebaran virus yang berpeluang terjadi jika aktivitas bisnis dinormalisasi, sementara penyebaran virus belum teratasi. Kenakan tensi AS dan China juga cenderung dikesampingkan.
Gubernur California Gavin Newsom pada Senin mengatakan bahwa beberapa peritel akan diizinkan membuka kembali usahanya mulai Jumat. Di tempat lain, Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan jumlah pasien dan angka kematian baru kian menurun.
"Pembukaan kembali negara bagian dan sudah dicapainya puncak kasus (corona), dan 'pengakuan kinerja' semuanya mengurangi ketakpastian. Ini, dalam pandangan kami, menjadi alasan utama saham menguat dan beralih ke tangan pembeli," tutur Tom Lee, Kepala Riset Fundstrat Global Advisors sebagaimana dikutip CNBC International.
Mengiringi kabar tersebut, harga minyak mentah melesat 10% didorong spekulasi bahwa permintaan energi utama dunia ini akan membaik. Hari ini merupakan hari kelima emas hitam tersebut mencatatkan kenaikan harga.
Sepanjang Mei, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) telah melonjak 19%. Di Wall Street, saham migas yakni Marathon Petroleum menjadi pencetak reli terbesar di sesi pra-pembukaan Selasa.
Saham lain yang diuntungkan dari pembukaan kembali perekonomian, sehingga menguat di sesi pra-pembukaan adalah Starbucks, MGM dan Ford. Saham-saham teknologi yang kemarin menopang penguatan Wall Street juga menghijau yakni Microsoft, Apple, Amazon, dan Netflix.
Pada Senin, saham maskapai penerbangan didera aksi jual sebesar lebih dari 5%, yang menimpa Delta Airlines, United Airlines, dan American Airlines. Koreksi terjadi setelah sang "Suhu dari Omaha" Warren Buffett mengaku menjual habis seluruh kepemilikan sahamnya di sektor itu.
TIM RISET CNBC INDONESIA(ags/ags) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?