
Klaim Penganggur Diduga Sentuh Puncak, Dow Jones Dibuka Hijau

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada perdagangan Kamis (23/4/2020) setelah harga minyak berbalik naik sementara pelaku pasar mencermati kinerja keuangan emiten AS dan data pengangguran yang diduga sudah mencapai titik puncak pada April ini.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 170 poin (+0,6%) pada pembukaan perdagangan pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB), dan relatif bertahan 15 menit kemudian dengan kenaikan sebesar 184,93 poin (+0,79%) ke 23.660,75. Indeks Nasdaq menguat 80,01 poin (+0,94%) ke 8.575,39 dan S&P 500 tumbuh 25,74 poin (+0,92%) ke 2.825,05.
Harga kontrak berjangka (futures) minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) pengiriman Juni naik 21% menjadi US$ 16,63 per barel pada har ini karena keyakinan bahwa produsen AS akan memangkas produksinya.
"Aksi yang menimpa harga ini sangat merusak untuk banyak produsen minyak, dan tentunya mengimplikasikan pembalikan tajam di bisnis minyak retakan shale AS, yang mengontribusikan pelemahan ekspor AS dan belanja modal tahun ini," tutur Charles Dumas, Kepala Ekonom TS Lombard dalam laporan risetnya sebagaimana dikutip CNBC International.
Selain memantau harga minyak, pelaku pasar di AS hari ini mencermati rilis klaim asuransi pengangguran yang bakal dirilis Departemen Tenaga Kerja. Sebanyak 4,4 juta orang mengajukan tunjangan bagi pengangguran sepekan lalu.
Secara total, selama lima pekan terakhir wabah COVID-19 telah menciptakan 26 juta pengangguran di AS, menghapus semua prestasi Presiden AS Donald Trump soal lapangan kerja yang "terbaik" sejak era Resesi Akbar tahun 1930-an.
TS Lombard mencatat klaim baru tersebut cenderung melambat jumlahnya jika dibandingkan dengan pekan-pekan sebelumnya. Ini mengindikasikan bahwa pelonggaran lockdown bakal mengurangi jumlah pengangguran baru tersebut. Mereka memperkirakan April akan menjadi posisi terburuk pengangguran dan kemudian membaik kembali pada Mei dan seterusnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA(ags/ags) Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir