
Internasional
Harga Minyak di Bawah US$0, Wall Street Jeblok
Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
21 April 2020 06:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Kemerosotan harga minyak yang belum pernah terjadi sebelumnya membawa Wall Street, bursa saham AS, teritori negatif di sepanjang perdagangan Senin (20/4/2020).
Indeks utama seperti Dow Jones Industrial Average turun 2,4% dan berakhir di 23.650,44. Sedangkan S&P turun 1,8% ke 2.823,16 sementara Nasdaq turun 1,0% ke 8.560,73.
Jatuhnya patokan harga minyak AS, West Texas Intermediate (WTI), untuk perdagangan Mei menjadi penyebab. WTI bahkan menyentuh harga di bawah US$ 0 dan ditutup di -US$ 37,63 per barel.
Deadline kontrak yang akan jatuh pada Selasa (21/4/2020), namun tidak dibarengi dengan banyaknya permintaan menyebabkan ini. Pasokan masih melimpah tapi pembelian sangat langka.
"Ini kontrak untuk sesuatu yang tidak ingin dibeli siapapun," kata Matt Smith, pengamat dari ClipperData sebagaimana dikutip dari AFP.
Selain karena corona, ini juga konsekuensi dari perang minyak Arab Saudi dan Rusia yang terjadi pada akhir Maret lalu. Meski sudah diputuskan akan ada pemangkasan oleh OPEC+ sekitar 10 juta barel per hari (bph) di Mei hingga Juni, keputusan dianggap telat oleh pelaku pasar.
Sejumlah saham perusahaan minyak turun pada perdagangan kemarin. Di mana Chevron turun 4.1% dan ExxonMobil turun 4,7%.
(sef/sef) Next Article Menanti Sabda Pejabat The Fed, Wall Street Dibuka Menghijau
Indeks utama seperti Dow Jones Industrial Average turun 2,4% dan berakhir di 23.650,44. Sedangkan S&P turun 1,8% ke 2.823,16 sementara Nasdaq turun 1,0% ke 8.560,73.
Jatuhnya patokan harga minyak AS, West Texas Intermediate (WTI), untuk perdagangan Mei menjadi penyebab. WTI bahkan menyentuh harga di bawah US$ 0 dan ditutup di -US$ 37,63 per barel.
"Ini kontrak untuk sesuatu yang tidak ingin dibeli siapapun," kata Matt Smith, pengamat dari ClipperData sebagaimana dikutip dari AFP.
Selain karena corona, ini juga konsekuensi dari perang minyak Arab Saudi dan Rusia yang terjadi pada akhir Maret lalu. Meski sudah diputuskan akan ada pemangkasan oleh OPEC+ sekitar 10 juta barel per hari (bph) di Mei hingga Juni, keputusan dianggap telat oleh pelaku pasar.
Sejumlah saham perusahaan minyak turun pada perdagangan kemarin. Di mana Chevron turun 4.1% dan ExxonMobil turun 4,7%.
(sef/sef) Next Article Menanti Sabda Pejabat The Fed, Wall Street Dibuka Menghijau
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular