
Berhembus Angin Segar, tapi Waspada IHSG Bisa Tertekan
Monica Wareza, CNBC Indonesia
15 April 2020 08:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada akhir perdagangan kemarin Selasa (14/4/2020) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan posisi menguat 1,78% ke level 4.706,49 poin. Sentimen dari stimulus yang diberikan Bank Indonesia (BI) jadi katalis yang membuat IHSG melesat jelang penutupan perdagangan.
Untuk perdagangan hari ini, IHSG kembali memiliki peluang menguat namun harus diantisipasi potensi sentimen negatif yang diperkirakan bisa terjadi sepanjang pekan dan menekan IHSG.
Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan sentimen datang dari prediksi IMF mengenai perekonomian global yang akan mengalami resesi yang terdalam dalam kurun waktu 1 abad dan IMF juga memperingatkan bahwa perekonomian dunia akan mengalami kontraksi dan pemulihan akan menjadi sesuatu yang lebih buruk apabila pandemi virus corona tidak diantisipasi kembali.
Namun demikian pemulihan mulai terjadi di China usai negara ini menghadapi outbreak Covid-19. Rilis data ekonomi China menunjukan surplus neraca perdagangan $ 19,9 miliar bulan Maret 2020, dimana bulan sebelumnya mengalami defisit sebesar US$ 7,096 miliar.
Meski begitu, pelaku pasar masih mengantisipasi kemungkinan perdagangan yang masih tertekan karena rantai pasokan terganggu akibat pandemi ini.
Menurut Reliance Sekuritas, investor bersiap untuk mendapat kabar kinerja keuangan kuartal pertama tahun 2020 yang akan memberikan investor pandangan utama dalam seberapa buruk pukulan krisis kesehatan pandemi Covid-19 kepada ekonomi.
Selanjutnya dari dalam negeri investor akan menanti data neraca perdagangan. Sedangkan sentimen dari Amerika, bank-bank akan mulai melaporkan laba kuartal pertama mengiringi data penjualan ritel yang kemungkinan longsor cukup dalam.
Sementara itu, menurut Panin Sekuritas pada perdagangan kemarin mengantisipasi suku bunga BI dan impact dari menguatnya bursa Asia, IHSG pun ikut menguat, namun kembali dengan net sell asing yang besar.
Kondisi seperti ini masih belum memberikan iklim investasi yang baik oleh karena itu masih disarankan untuk melakukan trading dalam jangka pendek. Secara teknikal IHSG masih terkonsolidasi dalam range 4.603 hingga 4.811 diperkirakan sampai akhir pekan ini.
Hari ini diperkirakan indeks berpotensi bergerak mixed cenderung melemah dalam kisaran suppirt 4.603 dan resisten di 4.811.
(hps/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Untuk perdagangan hari ini, IHSG kembali memiliki peluang menguat namun harus diantisipasi potensi sentimen negatif yang diperkirakan bisa terjadi sepanjang pekan dan menekan IHSG.
Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan sentimen datang dari prediksi IMF mengenai perekonomian global yang akan mengalami resesi yang terdalam dalam kurun waktu 1 abad dan IMF juga memperingatkan bahwa perekonomian dunia akan mengalami kontraksi dan pemulihan akan menjadi sesuatu yang lebih buruk apabila pandemi virus corona tidak diantisipasi kembali.
Namun demikian pemulihan mulai terjadi di China usai negara ini menghadapi outbreak Covid-19. Rilis data ekonomi China menunjukan surplus neraca perdagangan $ 19,9 miliar bulan Maret 2020, dimana bulan sebelumnya mengalami defisit sebesar US$ 7,096 miliar.
Meski begitu, pelaku pasar masih mengantisipasi kemungkinan perdagangan yang masih tertekan karena rantai pasokan terganggu akibat pandemi ini.
Menurut Reliance Sekuritas, investor bersiap untuk mendapat kabar kinerja keuangan kuartal pertama tahun 2020 yang akan memberikan investor pandangan utama dalam seberapa buruk pukulan krisis kesehatan pandemi Covid-19 kepada ekonomi.
Selanjutnya dari dalam negeri investor akan menanti data neraca perdagangan. Sedangkan sentimen dari Amerika, bank-bank akan mulai melaporkan laba kuartal pertama mengiringi data penjualan ritel yang kemungkinan longsor cukup dalam.
Sementara itu, menurut Panin Sekuritas pada perdagangan kemarin mengantisipasi suku bunga BI dan impact dari menguatnya bursa Asia, IHSG pun ikut menguat, namun kembali dengan net sell asing yang besar.
Kondisi seperti ini masih belum memberikan iklim investasi yang baik oleh karena itu masih disarankan untuk melakukan trading dalam jangka pendek. Secara teknikal IHSG masih terkonsolidasi dalam range 4.603 hingga 4.811 diperkirakan sampai akhir pekan ini.
Hari ini diperkirakan indeks berpotensi bergerak mixed cenderung melemah dalam kisaran suppirt 4.603 dan resisten di 4.811.
(hps/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Most Popular