Earning Season Dimulai, Dow Jones Dibuka Loncat 400 Poin

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
14 April 2020 20:39
Wall Street
Foto: REUTERS/Brendan McDermid

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada perdagangan Selasa (14/4/2020), menyambut rilis laporan keuangan emiten kakap Negara Adidaya tersebut yang dinilai bakal tidak terlampau buruk.

Indeks Dow Jones Industrial Average loncat 417 poin (+1.79%) pada pembukaan perdagangan pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB), dan 10 menit kemudian kian melaju dengan reli 507,13 poin (+2,17%) ke 23.897,9. Indeks Nasdaq menguat 193,68 poin (+2,36%) ke 8.386,1 dan S&P 500 tumbuh 59,57 poin (+2,16%) ke 2.821,2.

Musim laporan keuangan dimulai hari ini, dengan emiten JPMorgan Chase, Wells Fargo dan Johnson & Johnson akan melaporkan kinerja keuangan pagi hari waktu setempat nanti. Rilis tersebut akan memberikan gambaran efek COVID-19 terhadap kinerja mereka.

Refinitiv mencatat pertumbuhan pendapatan emiten yang menjadi konstituen indeks S&P 500 diprediksi turun 10,2% pada kuartal pertama tahun ini. Ada juga proyeksi yang lebih buruk mengingat tingginya ketidakpastian seputar efek wabah COVID-19 terhadap kinerja mereka.

Untuk kuartal pertama, ada 88 konstituen S&P 500 yang terindikasi mencetak laba negatif jelang rilis kinerja resminya, menurut Refinitiv. Bahkan perusahaan-perusahaan dengan kapitalisasi besar telah melaporkan pendapatan selama setahun penuh.

Setelah lonjakan besar pekan lalu,indeks saham utama Wall Street jatuh untuk pertama kalinya dalam tiga sesi terakhir di penutupan perdagangan Senin kemarin waktu setempat karena investor tetap khawatir tentang wabah virus corona. S&P 500 turun 1% setelah melonjak 12% di minggu sebelumnya. Dow Jones turun sekitar 300 poin pada hari Senin.

"Pasar keuangan mulai berpandangan positif atas outlook ke depan... pemulihan awal kebanyakan didorong kebijakan pemerintah, tetapi optimisme lebih besar sepekan terakhir setidaknya sebagian terkait dengan perkembangan virus itu," kata Ekonom Kepala Goldman Sachs Jan Hatzius, dalam laporan risetnya, sebagaimana dikutip CNBC International.

Pada hari Senin, kasus virus corona baru yang terkonfirmasi di AS meningkat menjadi 582.000 orang, lebih banyak daripada negara lain di dunia, dengan korban jiwa berjumlah lebih dari 22.800 orang menurut data dari Universitas Johns Hopkins.

Gubernur New York Andrew Cuomo optimistis dengan pengendalian wabah COVID-19 di wilayahnya, yang menjadi pusat pandemi di AS dengan 10.000 kematian. Dia mengatakan bahwa "yang terburuk telah berakhir ... jika kita terus menjadi lebih bijak ke depan."

Presiden AS Donald Trump dalam konferensi pers Senin mengatakan bahwa pertumbuhan kasus pasien virus korona strain baru menunjukkan kestabilan, menjadi "bukti nyata" bahwa program pemerintah membuahkan hasil.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular