
Jelang Rilis Kinerja Emiten AS, Dow Futures Melonjak 300 Poin

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) kontrak berjangka ( futures) mengalami kenaikan pada perdagangan Selasa pagi, jelang rilis laporan pendapatan perusahaan di tengah badai pandemi virus corona (Covid-19) terhadap pertumbuhan ekonomi.
Berdasarkan catatan perdagangan pada pukul 13:50 WIB, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) futures naik 300 poin atau 1,3% menjadi 23.605, sementara S&P 500 dan Nasdaq 100 futures masing-masing naik 1,2% dan 1,5%.
Musim laporan keuangan akan dimulai pada hari Selasa, dengan emiten JPMorgan Chase, Wells Fargo dan Johnson & Johnson akan melaporkan kinerja keuangan pagi hari waktu setempat nanti. Hasil laporan ini akan memberikan gambaran investor bagaimana terpaan pandemi virus corona terhadap perusahaan terkait.
Analis memperkirakan pertumbuhan pendapatan untuk komponen di indeks S&P 500 turun 10,2% pada kuartal pertama tahun ini, menurut Refinitiv. Ada juga kisaran perkiraan pendapatan yang jauh lebih anjlok mengingat ketidakpastian yang belum pernah terjadi sebelumnya dari virus corona.
"Meskipun perkiraan pendapatan yang turun dapat memberikan optimisme, mengingat beberapa analis belum menyesuaikan angka secara rinci sejak pertengahan Maret sebagai akibat terhadap penutupan alias lockdown di banyak kota besar di seluruh negeri," kata Jeff Buchbinder, ahli strategi ekuitas untuk LPL Financial.
Untuk kuartal pertama, ada 88 emiten mengumumkan laba yang negatif dari pengumuman awal yang telah dikeluarkan oleh perusahaan S&P 500, menurut Refinitiv. Bahkan perusahaan-perusahaan dengan kapitalisasi besar telah melaporkan pendapatan selama setahun penuh.
Setelah lonjakan besar pekan lalu,indeks saham utama Wall Street jatuh untuk pertama kalinya dalam tiga sesi terakhir di penutupan perdagangan Senin kemarin waktu setempat karena investor tetap khawatir tentang wabah virus corona. S&P 500 turun 1% setelah melonjak 12% di minggu sebelumnya. Dow Jones turun sekitar 300 poin pada hari Senin.
Pada hari Senin, kasus virus corona baru yang terkonfirmasi di AS telah meningkat setidaknya 560.800 orang, lebih banyak daripada negara lain di dunia, dengan korban jiwa berjumlah lebih dari 22.800 orang menurut data dari Universitas Johns Hopkins.
Sementara itu, Gubernur New York Andrew Cuomo memberikan nada optimis tentang perkembangan penyebaran wabah virus corona di negara bagian New York, yang menjadi pusat pandemi di Amerika Serikat. Dia mengatakan pada hari Senin bahwa, "yang terburuk telah berakhir ... jika kita terus menjadi lebih bijak ke depan."
Setidaknya 10.000 korban jiwa telah terenggut akibat pandemi corona di New York.
Melansir dari CNBC Internasional, Presiden Donald Trump mengatakan dalam konferensi pers hari Senin bahwa pertumbuhan kasus terpapar virus korona baru menunjukkan kestabilan, memberikan "bukti jelas" bahwa mitigasi bekerja di negara ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/har) Next Article AS Depak Emiten China