Wall Street Memerah, Dow Jones Dibuka Anjlok Nyaris 700 Poin

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
01 April 2020 20:40
Bursa Amerika Serikat (AS)dibukamelemah pada pembukaan perdagangan Rabu (1/4/2020), menyusul makin runyamnya penyebaran virus COVID-19.
Foto: Wall Street (AP Photo/Richard Drew)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS)dibukamelemah pada pembukaan perdagangan Rabu (1/4/2020), menyusul kekhawatiran makin runyamnya penyebaran virus COVID-19.

Indeks Dow Jones Industrial Average tergerus 689,78 poin (-3.15%) pada pembukaan perdagangan pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB), dan selang 10 menit kemudian kian parah menjadi 889,16 poin (-4,06%) ke 21.028. Indeks Nasdaq turun 237,08 poin (-3,08%) ke 7.478,03 dan S&P 500 tertekan 98,25 poin (-3,8%) ke 2.486,34.

Presiden AS Donald Trump pada Selasa malam mengatakan bahwa AS akan menghadapi "dua pekan yang sangat-sangat pedih" akibat virus corona baru. Pemerintah AS memperkirakan korban jiwa virus ini akan berkisar antara 100.000 dan 240.000 orang.

"Ini bisa menjadi neraka selama dua pekan. Bisa jadi dua pekan, dan mungkin bisa tiga pekan. Ini akan menjadi tiga pekan yang tak pernah kita saksikan sebelumnya," ujar Trump di Gedung putih sebagaimana dikutip CNBC International.

Pelaku pasar merespons negatif rilis slip gaji bulanan versi ADP dan Moody's Analytics yang menunjukkan bahwa perusahaan AS memangkas 27.000 karyawan dalam bulan Maret saja. Data riil di lapangan dipastikan lebih besar dari itu. Mereka juga menunggu rilis indeks PMI manufaktur AS per Maret, versi Markit dan versi ISM, bakal dirilis berbarengan pada hari ini.

"Ada ketakpastian yang besar," tutur Patrick Kaser, Manajer Brandywine Global, sebagaimana dikutip CNBC International. "Dalam situasi seperti sekarang, hal terbaik yang dilakukan investor jangka panjang adalah mencari tahu apa yang mereka inginkan di jangka panjang."

Pandemi corona telah memicu penghentian aktivitas bisnis di AS, sehingga membuat jutaan orang mendadak menganggur. Akibatnya, bursa saham bergerak volatil. Dow Jones pada kuartal pertama tahun ini sudah anjlok lebih dari 23%, atau yang terburuk sejak 1987. Indeks S&P 500 anjlok 20% dan Nasdaq ambles 14% pada periode yang sama.

CEO DoubleLine Capital Jeffrey Gundlach mengatakan bahwa wabah corona yang telah menyeret pasar ke zona merah bakal memperparah kondisi bursa AS pada April dengan terbentuknya titik terendah baru.

"Titik terendah yang kita sentuh di pertengahan Maret... saya berani bertaruh akan digeser oleh yang baru," tuturnya melalui webcast pada Selasa, sebagaimana dikutip CNBC International.

Di tengah situasi tersebut, harga minyak mentah AS per kuartal I-2020 mencatatkan kinerja terburuknya sepanjang sejarah dengan anjlok lebih dari 66%. Permintaan anjlok karena wabah corona, sementara Arab Saudi dan Rusia masih terlibat dalam perang harga.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular