Wall Street Terindikasi Anjlok 700 Poin di Pembukaan

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
01 April 2020 18:34
Bursa saham Amerika Serikat (AS) terindikasi anjlok pada pembukaan nanti, terlihat dari koreksi Dow Jones futures di pasar berjangka.
Foto: Wall Street (AP Photo/Richard Drew)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) terindikasi anjlok pada pembukaan Rabu (1/4/2020) nanti, terlihat dari koreksi Dow Jones futures di pasar berjangka.

Pada pukul 07:00 waktu setempat (18:00 WIB), Dow Jones Industrial Average futures anjlok 656 poin, mengindikasikan bahwa indeks harga acuan bursa AS bakal melemah hingga 700 poin di sesi pembukaan. Indeks S&P 500 futures dan Nasdaq-100 futures juga melemah, masing-masing sebesar 3,1% dan 2,7%.

Presiden AS Donald Trump pada Selasa malam mengatakan bahwa AS akan menghadapi "dua pekan yang sangat-sangat pedih" akibat virus corona baru. Pemerintah AS memperkirakan korban jiwa virus ini akan berkisar antara 100.000 dan 240.000 orang.

"Ini bisa menjadi neraka selama dua pekan. Bisa jadi dua pekan, dan mungkin bisa tiga pekan. Ini akan menjadi tiga pekan yang tak pernah kita saksikan sebelumnya," ujar Trump di Gedung putih pada Selasa.

Investor juga menanti rilis slip gaji bulanan versi ADP dan Moody's Analytics pada pukul 08:15 waktu setempat. Indeks PMI manufaktur AS per Maret, versi Markit dan versi ISM, bakal dirilis berbarengan pada hari ini.

Pada Selasa, indeks Dow Jones anjlok 410 poin atau -1,8% menjadi 21.917,16, terseret oleh koreksi saham American Express yang anjlok lebih dari 5%. Indeks S&P 500 anjlok 1,6% menjadi 2.584,59 dan indeks Nasdaq tertekan 1% ke 7.700,1.

Pandemi corona telah memicu penghentian aktivitas bisnis di AS, sehingga membuat jutaan orang mendadak menganggur. Akibatnya, bursa saham pun bergerak volatil. Dow Jones pada kuartal pertama tahun ini sudah anjlok lebih dari 23%, atau yang terburuk sejak 1987. Indeks S&P 500 anjlok 20% dan Nasdaq ambles 14% pada periode yang sama.

CEO DoubleLine Capital Jeffrey Gundlach mengatakan bahwa wabah corona yang telah menyeret pasar ke zona meerah bakal memperparah bursa AS pada April, hingga membentuk titik terendah baru.

"Titik terendah yang kita sentuh di pertengahan Maret... saya berani bertaruh akan digeser oleh yang baru," tuturnya melalui webcast pada Selasa, sebagaimana dikutip CNBC International.

Di tengah situasi tersebut, harga minyak mentah AS per kuartal I-2020 mencatatkan kinerja terburuknya sepanjang sejarah dengan anjlok lebih dari 66%. Permintaan anjlok karena wabah corona, sementara Arab Saudi dan Rusia masih terlibat dalam perang harga.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags) Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular