
Kok Bisa Rupiah Juara 3 Asia? Ini Penjelasan Gubernur BI
Lidya Julita Sembiring-Kembaren, CNBC Indonesia
24 March 2020 15:02

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat hari ini. Bahkan rupiah menjadi salah satu mata uang terbaik di Asia.
Pada Selasa (24/3/2020) pukul 14:53 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 16.450. Rupiah menguat 0,6% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Penguatan 0,6% membuat rupiah berada di peringkat tiga Asia. Mata uang Tanah Air hanya kalah dari won Korea Selatan (+1,91%) dan yen Jepang (0.65%).
"Nilai tukar rupiah hari ini cukup stabil. Bid dan offer berjalan baik di pasar valas. Terima kasih kepada eksportir yang memasok dolar ke pasar valas," kata Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia (BI), dalam briefing seputar perkembangan ekonomi terkini, Selasa (24/3/2020).
BI, lanjut Perry, juga terus berada di pasar untuk mengawal rupiah. BI masih melakukan intervensi di pasar spot, Domestic Non-Deliverable Forwards (DNDF), dan pembelian obligasi pemerintah di pasar sekunder.
Perry menegaskan bahwa BI punya 'amunisi' yang memadai bernama cadangan devisa. Sebagai informasi, cadangan devisa Indonesia per akhir Februari 2020 adalah US$ 130,44 miliar.
"Dengan pergerakan global, dengan kepanikan yang sudah agak menurun meski masih agak tinggi, kami akan pantau terus," ujar Perry.
(aji/aji) Next Article Keren! Penguatan Rupiah Nomor Wahid di Dunia
Pada Selasa (24/3/2020) pukul 14:53 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 16.450. Rupiah menguat 0,6% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Penguatan 0,6% membuat rupiah berada di peringkat tiga Asia. Mata uang Tanah Air hanya kalah dari won Korea Selatan (+1,91%) dan yen Jepang (0.65%).
"Nilai tukar rupiah hari ini cukup stabil. Bid dan offer berjalan baik di pasar valas. Terima kasih kepada eksportir yang memasok dolar ke pasar valas," kata Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia (BI), dalam briefing seputar perkembangan ekonomi terkini, Selasa (24/3/2020).
BI, lanjut Perry, juga terus berada di pasar untuk mengawal rupiah. BI masih melakukan intervensi di pasar spot, Domestic Non-Deliverable Forwards (DNDF), dan pembelian obligasi pemerintah di pasar sekunder.
Perry menegaskan bahwa BI punya 'amunisi' yang memadai bernama cadangan devisa. Sebagai informasi, cadangan devisa Indonesia per akhir Februari 2020 adalah US$ 130,44 miliar.
"Dengan pergerakan global, dengan kepanikan yang sudah agak menurun meski masih agak tinggi, kami akan pantau terus," ujar Perry.
(aji/aji) Next Article Keren! Penguatan Rupiah Nomor Wahid di Dunia
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular