Melesat Nyaris 4%, Kurs Dolar Singapura di Rp 11.360/SG$

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
23 March 2020 10:49
Nilai tukar dolar Singapura menguat tajam melawan rupiah.
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Singapura menguat tajam melawan rupiah pada perdagangan Senin (23/3/2020), akibat aksi jual yang terus terjadi di pasar keuangan RI.

Pada pukul 10:15 WIB, SG$ 1 setara Rp 11.362,86, dolar Singapura menguat 3,63% di pasar spot, melansir data Refinitiv.

Pandemi virus corona (COVID-19) yang telah menyebar ke 170 negara dan menyebabkan pelambatan ekonomi global hingga risiko resesi terus memicu aksi jual di pasar finansial global. Bursa saham AS (Wall Street) saja juga turut mengalami aksi jual masif, apalagi pasar RI yang masih berstatus negara emerging market. Aksi jual pun tak terelakkan.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ambles sekitar 4% pagi ini. Berdasarkan data dari RTI, investor asing melakukan aksi jual bersih secara year to date (YTD) hingga Jumat pekan lalu sebesar Rp 10,25 triliun.


Sementara di pasar obligasi, yield Surat Utang Negara (SUN) tenor 10 tahun naik 1,6 basis poin (bps) ke 8,115%.

Sebagai informasi, pergerakan yield obligasi berbanding terbalik dengan harganya. Ketika yield turun, berarti harga sedang naik. Sebaliknya, ketika yield naik, berarti harga sedang turun.

Ketika harga turun, berarti sedang ada aksi jual di pasar obligasi. Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, sepanjang tahun ini hingga 18 Maret, terjadi capital outflow sebesar Rp 86,49 triliun.

Ini berarti sejak awal tahun hingga pekan lalu terjadi capital outflow nyaris Rp 100 triliun, dampaknya nilai tukar rupiah terus tertekan. Semua itu terjadi akibat pandemi COVID-19.

Hingga saat ini di Indonesia sudah ada 514 kasus positif COVID-19, dengan 48 orang meninggal dunia dan 29 dinyatakan sembuh.

Jumlah kasus di Indonesia kini melampaui Singapura. Tercatat hingga saat ini sudah ada 455 kasus, dengan 2 orang meninggal dunia dan 144 sembuh.
Untuk meredam penyebaran COVID-19, Pemerintah Singapura mulai hari ini melarang pengunjung jangka pendek masuk ke negaranya.

Laju penyebaran COVID-19 di Singapura sebelumnya sudah mengalami pelambatan signifikan, tetapi sejak pekan lalu terjadi penambahan yang signifikan akibat kasus impor, atau menyebar dari orang yang datang dari luar negeri.

"Di Singapura, hampir 80 persen dari kasus COVID-19 baru di negara kami selama tiga hari terakhir diimpor, kebanyakan dari mereka adalah warga Singapura dan pemegang Kartu Jangka Panjang yang pulang dari luar negeri. Kasus impor dari mereka yang terpapar ini memiliki riwayat perjalanan ke 22 negara yang berbeda," tulis keterangan Kementerian Kesehatan Singapura.

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]




(pap/pap) Next Article Sentuh Rp 16.500/US$, Rupiah Terus Terpuruk

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular