Awal Pekan, IHSG Dibuka Langsung Anjlok 3,4%

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
23 March 2020 09:04
IHSG dibuka anjlok % di awal pekan
Foto: IHSG Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Mengawali pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka langsung anjlok 2,97%. setelah ditutup menguat 2,18% di hari terakhir perdagangan Jumat (20/3/2020) pekan lalu.

Pada pukul 09.02 WIB, koreksi IHSG semakin parah menjadi 3,43% ke level 4.051,16. Walau ditutup menguat di akhir pekan, IHSG masih mencatatkan koreksi sebesar 14,52% secara mingguan (week on week/wow). Derita IHSG nyatanya belum berakhir. Pertambahan jumlah kasus COVID-19 yang signifikan membuat investor enggan masuk bursa saham tanah air.

Dilihat dari transaksinya, asing membukukan aksi jual bersih sebesar Rp 794 miliar pada pada akhir pekan lalu. Jika dihitung sejak awal tahun, maka net sell yang dibukukan oleh asing sudah mencapai Rp 10,24 triliun.


Hingga Minggu (22/3/2020), jumlah kasus COVID-19 di Indonesia bertambah 64 orang dalam sehari menjadi 514 orang. Jumlah pasien yang meninggal juga bertambah menjadi 48 orang. Artinya tingkat mortalitas sementara di Indonesia sudah mencapai 9,3%.

Angka tersebut memang masih dinamis. Namun jika dibandingkan tingkat mortalitas global (4,35%) maka angka kematian di tanah air masih jauh lebih tinggi. Bahkan dua kali lipatnya. Dibandingkan dengan China (4,02%) dan Italia (9,26%) yang jumlah kasusnya paling banyak saja angka kematian di Indonesia masih lebih tinggi.

Bahkan dibanding dengan negara kawasan Asia Tenggara lainnya, tingkat mortalitas pasien COVID-19 di Indonesia juga termasuk yang tertinggi. Potensi pertumbuhan kasus di Indonesia masih sangat tinggi. Apalagi akan dilakukan test masal sebentar lagi.

Jika mengacu pada krisis keuangan tahun 2008 lalu, IHSG anjlok sebesar 58,66% dalam kurun waktu 11 bulan. Namun jika melihat kondisi saat ini, dampak COVID-19 terhadap pasar saham RI lebih besar. Lihat saja, belum genap 3 bulan wabah COVID-19 menjangkiti dunia dan Indonesia, koreksi IHSG sudah mencapai 33,41% secara year to date (ytd).



Tak menutup kemungkinan IHSG dapat anjlok sampai ke level tersebut dalam waktu yang lebih cepat, jika jumlah kasus dan kematian yang dilaporkan setiap hari bertambah dengan signifikan dan tidak ada penanganan yang tepat dan cepat dari pemerintah.

Pagi ini, IHSG bergerak searah dengan mayoritas bursa saham kawasan Benua Kuning. Pada pukul 08.45 WIB, indeks Shang Hai Composite jatuh 2,48%, Hang Seng ambles 5,02%, Topix terkoreksi 0,93%, Kospi melorot 4,95%, Straits Times ambrol 6,82% dan KLCI anjlok 3,95%.

[Gambas:Video CNBC]



Amunisi baik fiskal maupun moneter sudah dikeluarkan oleh pemerintah dan bank sentral tanah air. Namun hal tersebut tak mampu meredam gejolak di pasar saham. Hal ini mengindikasikan bahwa ada pertanyaan besar di benak investor yang menyiratkan keragu-raguan. Apakah Indonesoa bisa menangani wabah ini.

Saat ini, jumlah kasus infeksi COVID-19 secara global sudah mencapai angka 335.997 dengan total kematian mencapai 14.641. Lebih dari 80% negara di dunia kini telah terjangkiti virus mengerikan ini.



TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg) Next Article Sempat Menguat di Sesi 1, IHSG Hari Ini Ditutup Melemah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular