Harga Saham Drop 30% Lebih, 2 Emiten Siap Buyback

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
19 March 2020 15:50
Dana buyback ini bersumber dari kas internal.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Jumat 28/2/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Jakarta, CNBC Indonesia - Dua emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) siap melaksanakan pembelian kembali saham (buyback) merespons kondisi pasar yang berfluktasi sangat signifikan.

Sejak awal tahun ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi tajam 34,91% ke posisi 4.100,48.

Kedua emiten tersebut adalah, perusahaan rintisan PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS) dan perusahaan pengembang properti, PT Perdana Gapuraprima Tbk (GPRA).

Telefast Indonesia, berencana melakukan pembelian kembali saham pada periode 20 Maret 2020 hingga 20 Juni 2020 dengan mengalokasikan dana maksimal Rp 6,66 miliar dengan jumlah saham maksimal 333 juta saham dengan harga pembelian saham dibatasi maksimal Rp 180 per saham. Dana buyback ini bersumber dari kas internal.

"Pelaksanaan pembelian kembali saham tidak mengakibatkan penurunan pendapatan dan tidak memberikan dampak atas biaya pembiayaan perseroan," tulis manajemen, dalam keterbukaan informasi, Kamis (19/3/2020).

Jika dilihat dalam enam bulan terakhir, harga saham Telefast terkoreksi 32,82% ke posisi Rp 131 per saham. Pada periode tersebut, investor asing melakukan aksi jual Rp 2,78 miliar di seluruh pasar.

Sedangkan, emiten pengembang properti PT Perdana Gapuraprima Tbk (GPRA), berencana melakukan buyback pada periode 18 Maret hingga 18 Juni 2020 dengan mengalokasikan dana Rp 10 miliar atau setara 2,34% dari modal disetor.

Manajemen GPRA menjelaskan, pembelian buyback disebabkan penurunan harga saham yang signfikan dari posisi 2 Januari 2020 pada harga Rp 75 per saham menjadi Rp 50 per saham pada 9 Maret 2020.

"Penurunan harga saham tersebut bukan mencerminkan kinerja perseroan yang kurang baik dan telah menghasilkan arus kas yang melebihi dari jumlah yang diperlukan," sebut manajemen GPRA, dalam pengumuman di keterbukaan informasi, Kamis (19/3/2020).

Bila dilihat sejak awal Januari, harga saham GPRA terpantau melemah 34,21% ke posisi Rp 50 per saham. Namun, pada periode yang sama, investor asing membukukan aksi beli bersih Rp 102 juta di seluruh pasar.
(hps/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular