Waduh! Efek Corona, Orang Terkaya RI Kehilangan Rp 105 T

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
18 March 2020 12:37
Robert dan Michael sudah kehilangan atau potensial loss Rp 104,93 triliun.
Foto: Hartono (Detik/Rifkianto Nugroho)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harta kekayaan Duo Hartono, Robert Budi dan Michael Bambang Hartono yang merupakan orang terkaya Indonesia, berkurang ratusan triliun setelah harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) drop lebih dari 20% sejak awal tahun.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, harga saham BBCA secara year to date terkoreksi 23,41% ke level Rp 25.600 hingga perdagangan kemarin, Selasa (17/3/2020).

Pada akhir 2019, harga saham BBCA tercatat berada pada level Rp 33.425/unit. Bahkan sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang sejarah perseroan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada harga Rp 35.300/unit.


Pada harga Rp 33.425/unit, nilai kapitalisasi saham BCA mencapai Rp 815,85 triliun. Bahkan sempat mencapai Rp 861,62 triliun, saat harga saham mencapai level harga tertinggi.

Namun dampak virus corona atau Covid-19 membuat bursa saham domestik mengalami tekanan jual, termasuk saham BCA. Hingga kemarin saham BBCA bertengger di harga Rp 25.600/unit.

Penurunan harga saham tersebut membuat, nilai kapitalisasi BCA merosot menjadi Rp 624,86 triliun. Artinya nilai kapitalisasinya turun Rp 190,99 triliun.


BCA merupakan bank swasta terbesar di tanah air. Selain itu, BCA juga merupakan emiten dengan nilai kapitalisasi terbesar di BEI.

Pemilik BCA adalah Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono, pemilik Grup Djarum yang disematkan oleh Forbes sebagai orang terkaya di republik ini.

Lalu dengan penurunan nilai kapitalisasi saham BCA yang tergerus hampir Rp 200 triliun tersebut, berapa nilai potensial kekayaan yang hilang milik duo Hartono tersebut?

Robert & Michael Hartono mempunyai kepemilikan 54,94% saham BCA melalui PT Dwimuria Investama Andalan. Dwimuria adalah perusahaan dengan nilai aset sebesar Rp 1.056 triliun.

Jadi jika dikalkulasi dengan porsi kepemilikan tersebut, Robert dan Michael sudah kehilangan atau potensial loss Rp 104,93 triliun. Wow! Nilai yang fantastis tentunya.

Forbes mencatat, nilai bersih kekayaan dua bersaudara ini sekitar US$ 37,3 miliar atau setara dengan Rp 568,75 triliun.


[Gambas:Video CNBC]




(hps/hps) Next Article Anthoni Salim Terkaya ke-6 di RI, Saham Grup Salim Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular