Breaking News

IHSG Anjlok 5%, Perdagangan Dihentikan 30 Menit

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
17 March 2020 15:05
Kemerosotan bursa saham Asia Pasifik menjadi sentimen utama yang membuat IHSG turun hingga 5%.
Foto: Ilustrasi Bursa, Pergerakan Layar IHSG di Gedung BEI Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mengalami tekanan pada awal sesi II dan dihentikan perdagangan selama 30 menit oleh Bursa Efek Indonesia karena turun 5%

Berdasarkan data perdagangan BEI, pada pukul 15.02 WIB, IHSG terkoreksi 5,% ke levelĀ  ke level 4.456,1. Sebanyak 364 saham turun, 54 saham naik dan 83 saham stagnan.

Nilai transaksi tercatat mencapai Rp 5,4 triliun. Dimana investor asing tercatat membukukan net sell diseluruh pasar senilai Rp 837,84 miliar.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) bahkan harus mengalami trading halt selama 30 menit jika turun 5%. Sesuai dengan kebijakan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) perdagangan bursa saham akan dihentikan selama 30 menit jika IHSG anjlok 5% atau lebih, sebagai langkah antisipasi dalam mengurangi fluktuasi tajam di pasar modal.


Berdasarkan data Refinitiv, IHSG mengawali perdagangan di level 4.690,657, tetapi langsung merosot tajam seperti Senin kemarin. Bursa kebanggaan tanah air ini hampir terkena penghentian perdagangan sementara (trading halt) selama 30 menit setelah ambles 4,75% ke 4.467,981 level tersebut merupakan yang terendah sejak Januari 2018.

Sesuai dengan kebijakan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) perdagangan bursa saham akan dihentikan selama 30 menit jika IHSG anjlok 5% atau lebih, sebagai langkah antisipasi dalam mengurangi fluktuasi tajam di pasar modal.

Di akhir perdagangan sesi I, IHSG berhasil memangkas pelemahan menjadi 4,18% di 4.494,693.

Berdasarkan data RTI, nilai transaksi di perdagangan sesi I sebesar Rp 3,35 triliun, dengan investor asing melakukan aksi jual bersih Rp 590.77 miliar di pasar reguler. Hingga akhir sesi I, sebanyak 170 saham merosot 6% atau lebih, mendekati batas auto rejection bawah (ARB) sebesar 7%.


Pandemi virus corona (COVID-19) membuat aksi jual di bursa saham global semakin menggila di pekan ini. Bursa saham AS (Wall Street) mengalami aksi jual terparah sejak mengalami "Black Monday" tahun 1987.

Indeks Dow Jones anjlok 12,9% atau hampir 3.000 poin ke 20.188,52. Sementara S&P juga merosot hingga 12% menjadi 2.386,13 sedangkan Nasdaq juga melorot 12,3% ke 6.904,59.


(hps/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular