
IHSG Makin Gloomy, Waspada Perdagangan Bisa Berhenti Sesaat
Monica Wareza, CNBC Indonesia
13 March 2020 08:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di akhir pekan ini diperkirakan akan kembali melemah setelah diwarnai dengan trading halt pada akhir perdagangan kemarin, Kamis (12/3/2020).
Sentimen masih datang dari pandemi global corona virus (COVID-19) yang membuat bank sentral dunia berlomba-lomba memberikan stimulus keuangan. Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan stimulus kebijakan yang dikeluarkan diharapkan dapat memberikan mitigasi terhadap beberapa resiko terkait dengan prospek ekonomi.
Namun sekuritas ini melihat di tengah situasi dan kondisi saat ini, masih akan membutuhkan lebih banyak stimulus baik kebijakan fiskal maupun moneter.
The Fed pada akhirnya juga ikut untuk meningkatkan pembelian aset ditengah gejolak yang diberikan oleh virus corona. Hal ini dilakukan oleh The Fed sebagai bagian dari penurunan Wall Street yang menuju hari terburuk sejak 1987.
Reliance Sekuritas Indonesia menambahkan, kemarin aksi capital outflow masih cukup deras pada semua instrumen investasi terlihat dari Rupiah yang jatuh 1,03% ke level Rp14.522/US$ meskipun Bank Indonesia sendiri telah konsisten melakukan intervensi pada pasar obligasi. Pada ekuitas kemarin investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar Rp 256,59 miliar.
Dari segi teknikal, indikator Stochastic mulai memasuki area oversold dan menjenguk terlihat ruang gerakan %k dan %d menyempit namun belum ada signal golden-cross yang terbentuk pada indikator tersebut.
Sementara itu, Panin Sekuritas mengemukakan bahwa IHSG trading halt, kalau tidak mungkin saja akan lebih parah. Hal ini dikarenakan kepanikan investor lokal setelah melihat IHSG menurun di bawah support 5.000, pasar berpotensi menurun kembali hari ini, masih karena faktor kepanikan pasar.
Hari ini indeks diperkirakan akan bergerak di kisaran support 4.800 dan resisten di 5.000.
(hps/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Sentimen masih datang dari pandemi global corona virus (COVID-19) yang membuat bank sentral dunia berlomba-lomba memberikan stimulus keuangan. Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan stimulus kebijakan yang dikeluarkan diharapkan dapat memberikan mitigasi terhadap beberapa resiko terkait dengan prospek ekonomi.
Namun sekuritas ini melihat di tengah situasi dan kondisi saat ini, masih akan membutuhkan lebih banyak stimulus baik kebijakan fiskal maupun moneter.
Reliance Sekuritas Indonesia menambahkan, kemarin aksi capital outflow masih cukup deras pada semua instrumen investasi terlihat dari Rupiah yang jatuh 1,03% ke level Rp14.522/US$ meskipun Bank Indonesia sendiri telah konsisten melakukan intervensi pada pasar obligasi. Pada ekuitas kemarin investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar Rp 256,59 miliar.
Dari segi teknikal, indikator Stochastic mulai memasuki area oversold dan menjenguk terlihat ruang gerakan %k dan %d menyempit namun belum ada signal golden-cross yang terbentuk pada indikator tersebut.
Sementara itu, Panin Sekuritas mengemukakan bahwa IHSG trading halt, kalau tidak mungkin saja akan lebih parah. Hal ini dikarenakan kepanikan investor lokal setelah melihat IHSG menurun di bawah support 5.000, pasar berpotensi menurun kembali hari ini, masih karena faktor kepanikan pasar.
Hari ini indeks diperkirakan akan bergerak di kisaran support 4.800 dan resisten di 5.000.
(hps/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Most Popular