Rabu Kelabu, Dow Jones Langsung Longsor 700 Poin di Pembukaan

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
11 March 2020 20:48
Bursa AS dibuka terpelanting pada Rabu, memperparah volatilitas bursa Negeri Adidaya tersebut di tengah ketakpastian stimulus.
Foto: Wall Street (AP Photo/Richard Drew)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham Amerika Serikat (AS) langsung terpelanting di pembukaan Rabu (11/3/2020), memperparah volatilitas bursa di Negeri Adidaya tersebut menyusul ketidakjelasan stimulus fiskal di tengah kenaikan jumlah kasus pengidap corona di seluruh dunia.

Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 682,9 poin (-2,7%) pada pembukaan perdagangan pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB), dan membesar menjadi 762,1 poin (-3,1%) selang 20 menit kemudian ke 24.232,8. Indeks Nasdaq anjlok 218,4 poin (-2,6%) ke 8.124,2 dan S&P 500 drop 86,2 poin (-3%) ke 2.796,2.

"Pasar kecewa karena Gedung Putih tidak merilis detil kebijaan fiskal terkait dengan virus corona," tutur Brian Gardner, analis KBW, sebagaimana dikutip CNBC International. "Sekarang masih dini dan pengambil kebijakan berkutat dengan opsi berbeda dan negosiasi antar partai dan antara Kongres dan pemerintah."

Jumlah penderita corona di seluruh dunia kini telah melampaui angka 100.000, menurut data Johns Hopkins University. Di AS saja, lebih dari 1.000 kasus penderita infeksi asal Wihan ini telah terkonfirmasi positif. Hal ini memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi dunia.

Meningkatnya kekhawatiran itu memicu aksi buru aset minim risiko (safe haven) seperti obligasi pemerintah AS yang imbal hasil (yield) untuk tenor 10 tahun kini berada di level 0,7%

Bank sentral di seluruh dunia juga telah mengambil langkah untuk mengatasi perlambatan ekonomi. Bank of England (BoE) memangkas suku bunga acuannya hingga 50 basis poin ke 0,25%. Langkah ini mengikuti pemangkasan Federal Funds Rate bulan ini di kisaran yang sama.

Investor terus memonitor dampak corona terhadap ekonomi, sembari memperhatikan kebijakan fiskal dan moneter untuk mengatasi itu. Presiden AS Donald Trump mengusulkan pengenaan pajak Pph pribadi sebesar 0% hingga akhir tahun.

"Kita perlu melihat dukungan berarti terhadap aktivitas ekonomi dan kendala kredit terutama untuk usaha kecil, bukan hanya pendekatan yang dilaksanakan di tingkat ekskutif," ujar kepala perencana makro global Ned Davis Research Joe Kalish dalam laporan risetnya.

Ketakpastian seputar stimulus fiskal, ditambah penurunan aktivitas perjalanan dan kenaikan temuan pengidap corona, menekan saham maskapai dan pelayaran. Saham American Airlines, Delta Airlines, United Airlines and JetBlue Airlines anjlok lebih dari 3% di pembukaan.

Dari sisi fundamental, pelaku pasar akan memantau rilis harga konsumen bulanan pada pukul 08:30 waktu setempat dan angka belanja pemerintah federal.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular