Awas, Bursa AS Terindikasi Anjlok pada Pembukaan Jumat!

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
06 March 2020 19:12
Dow Futures melemah pada Jumat (6/3/2020), mengindikasikan indeks bursa saham Negeri Sam itu bakal menghadapi akhir pekan yang buruk.
Foto: Ekspresi Trader di lantai bursa amerika di New York Stock Exchange (NYSE) di New York City, AS, 12 November 2018. REUTERS / Brendan McDermid

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga kontrak berjangka saham utama di bursa Amerika Serikat (AS) melemah pada Jumat (6/3/2020), mengindikasikan indeks bursa acuan Negeri Sam tersebut bakal menghadapi akhir pekan yang buruk.

Pada pukul 06:50 waktu setempat (18:50 WIB), Dow Futures mengindikasikan pelemahan Dow Jones lebih dari 500 poin pada pembukaan Jumat. Kontrak berjangka S&P 500 dan Nasdaq-100 juga anjlok dalam.

Di sisi lain, imbal hasil (yield) surat utang pemerintah AS berjatuh tempo 10 tahun terus melemah setelah terperosok 0,8%. Terakhir imbal hasil surat utang AS ini diperdagangkan di level 0,788% dan sempat menyentuh rekor terendahnya pada 0,6947%

Anjloknya imbal hasil surat berharga mengindikasikan kenaikan harga di pasar. Hal ini menimpa surat berharga pemerintah AS setelah bank sentral (The Federal Reserve/The Fed) mengumumkan pemangkasan sebesar 50 basis poin. Ini merupakan langkah pertama yang diambil sejak The Fed melakukan hal serupa sepuluh tahun lalu ketika krisis 2008.

CEO DoubleLine Capital Jeffrey Gundlach kepada CNBC International mengatakan bahwa The Fed cenderung panik ketika memangkas suku bunga hingga 50 basis poin. Dia memprediksi pemangkasan akan kembali dilakukan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) dua pekan lagi.

"Jika kita melihat sejarah, ketika The Fed panik, dengan memangkas suku bunga di luar agenda, terutama sebesar 50 basis poin... mereka bakal memangkas lebih cepat lagi," tutur Gundlach. "Aku bertaruh The Fed akan memangkas bunga acuan lagi, mungkin dalam dua pekan."

Indeks Dow Jones berayun hingga 1.000 poin dalam tiga hari perdagangan pekan ini, di tengah kekhawatiran seputar penyebaran virus corona di seluruh dunia.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags) Next Article Tekanan Geopolitik di Timur Tengah Mereda, Wall Street Dibuka Hijau!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular