IHSG Anjlok 3,6%, Drop Intraday Terdalam Sejak September 2018

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
28 February 2020 09:55
IHSG sempat anjlok 3,6% dan menjadi koreksi terdalam intraday sejak 6 September 2018
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pagi ini sempat terkoreksi dalam hingga 3,6%. Koreksi tersebut merupakan yang paling dalam yang pernah terjadi pada perdagangan intraday sejak 6 September 2018.

IHSG terus merosot dan sempat menyentuh level terendah sejak 2 Maret 2017 di level 5.334,35. Pergerakan IHSG senada dengan bursa saham kawasan Asia lainnya. Indeks Nikkei225 anjlok 3,5%, Shang Hai Composite merosot 1,49% , indeks Hang Seng jatuh 2,37%, indeks Kospi amble 2,23% dan Straits Times berkurang 2,19%.

Pagi tadi bursa utama negeri Paman Sam juga ditutup melemah signifikan. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) anjlok 4,44%, S&P 500 turun 4,43% dan Nasdaq Composite melorot 4,61%.


Pasar saham global diwarnai dengan kecemasan, apalagi setelah awal pekan ini dilaporkan bahwa lonjakan kasus baru yang signifikan terjadi di luar China. Negara yang melaporkan terjadi kenaikan jumlah kasus infeksi virus corona adalah Korea Selatan, Italia dan Iran.

Berdasarkan data teranyar yang dirilis John Hopkins University CSSE jumlah kasus yang dilaporkan di Korea Selatan sudah mencapai 1.766 dengan total kematian yang dilaporkan mencapai 13 orang.

Di Italia ada 655 kasus infeksi patogen berbahaya ini dan 17 orang dilaporkan meninggal dunia. Sementara di Iran kasus yang dilaporkan mencapai 245 kasus dengan kematian terbanyak di luar China mencapai 26 orang.


Pelaku pasar mengkhawatirkan wabah ini akan jadi pandemi yang memukul perekonomian global. Walau sampai saat ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum menetapkan status pandemi pada kasus ini, tetapi organisasi tersebut telah mewanti-wanti akan potensi pandemi terjadi.

"Tidak ada negara yang boleh merasa aman, itu fatal sekali. Virus ini punya potensi menjadi pandemi," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Gebreyesus, seperti yang diwartakan Reuters.

"Dalam beberapa pekan terakhir, pasar akhirnya menyadari bahwa penyebaran virus bisa seburuk ini. Sekarang investor sedang melakukan kalkulasi ulang dampak virus corona terhadap perekonomian," kata Philip Marey, Senior US Strategist di Rabobank, seperti diberitakan Reuters.

Pada pukul 09.40 WIB IHSG agak sedikit terangkat naik menjadi terkoreksi 3% ke level 5.369,34 dengan asing mencatatkan aksi beli bersih senilai Rp 23,5 miliar.


[Gambas:Video CNBC]




TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg) Next Article Sempat Menguat di Sesi 1, IHSG Hari Ini Ditutup Melemah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular