Virus Wuhan Masuk AS secara Misterius, Dow Jones Dibuka Drop

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
27 February 2020 21:44
Bursa AS dibuka terpelanting ke zona merah pada Kamis (27/2/2020) di tengah kekhawatiran masuknya virus tersebut ke Negeri Sam.
Foto: Ekspresi Trader di lantai di New York Stock Exchange (NYSE) di New York City, AS, 12 November 2018. REUTERS / Brendan McDermid

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka terpelanting ke zona merah pada Kamis (27/2/2020) di tengah kekhawatiran masuknya virus tersebut ke Negeri Sam dan turunnya kinerja emiten AS akibat virus corona.

Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 500 poin (-2%) pada pembukaan perdagangan pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB), dan menjadi 414,3 poin (-1,58%) selang 10 menit kemudian ke 26.527,3. Indeks Nasdaq anjlok 196,4 poin (-2,2%) ke 8.787 dan S&P 500 drop 54,7 poin (-1,8%) ke di 3.060,2.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Center for Disease Control and Prevention/ CDC) AS mengonfirmasi kasus virus corona pertama di California, yang sampai saat ini masih "misterius" asal-muasal masuknya ke Negeri Adidaya tersebut. CDC sampai saat ini tak tahu pasti bagaimana warga California itu terjangkit.

"Kami betul-betul waspada dalam jangka pendek," tutur Tom Hainlin, perencana investasi Ascent Private Capital Management, sebagaimana dikutip CNBC International. "Tidak ada yang benar-benar ahli soal virus corona. Seumur-umur berinvestasi, kami belum melihat sesuatu seperti ini."

Saham Apple dan Intel masuk dalam pemberat indeks Dow Jones, dengan anjlok masing-masing lebih dari 1,5%. Saham AMD dan Nvidia juga anjlok, masing-masing 3,3% dan 2,5%. Paypal juga anjlok 1,8% setelah mengumumkan bahwa outlook bisnisnya memburuk akibat wabah corona.

Pengumuman Paypal ini mengikuti Microsoft yang sudah mengumumkan bahwa target kinerja tahun ini bakal meleset karena rantai pasokannya "kembali ke operasi normal dengan laju lebih lambat dari perkiraan awal."

Sentimen negatif bertambah setelah Goldman Sachs mengingatkan bahwa emiten AS bakal mengalami kontraksi laba bersih jika virus corona benar-benar menyebar. Sejauh ini, kekhawatiran penyebaran corona memangkas Dow Jones lebih dari 2.000 poin pekan ini.

Presiden AS Donald Trump menegaskan bahwa risiko virus corona di Negeri McD itu masih "sangat rendah" dan pemerintah akan "belanja sebanyak yang diperlukan" untuk memerangi virus tersebut. Wakil Presiden AS Mike Pence mendapat tugas khusus untuk memimpin satuan tugas perang melawan virus asal Wuhan ini.

Namun, investor tak mau memakan mentah-mentah pernyataan Trump, karena virus ini kian menyebar ke negara-negara lain di luar China. Korea Selatan mengonfirmasi ada lebih dari 1.200 kasus, sedangkan di Italia sebanyak 400 kasus.

"Dengan terus melajunya penjualan pekan ini, kita melihat beberapa bukti kenaikan kecemasan dari sisi investor," tutur perencana investasi Baird, Willie Delwiche, sebagaimana dikutip CNBC International.

Investor pun memburu emas hingga harganya naik 0,6% ke US$ 1.652,4 per ounce, dan obligasi pemerintah AS, sehingga imbal hasilnya (yield) menyentuh rekor terendahnya pada 1,285%. Imbal hasil obligasi bergerak berbanding terbalik dengan harga.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular