Analisis Teknikal IHSG

Alami Pelemahan 3 Hari Beruntun, IHSG Masih Dibayangi Tekanan

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
25 February 2020 18:03
IHSG terus tertekan hingga hari Selasa (25/2/2020) dengan koreksi sebesar 19 poin (-0,34%) ke level 5.787
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus tertekan hingga hari Selasa (25/2/2020) dengan koreksi sebesar 19 poin (-0,34%) ke level 5.787. Dengan demikian, IHSG masih melemah dalam 3 hari terakhir.

Transaksi saham di bursa terbilang kurang ramai dengan catatan transaksi Rp 5,46 triliun, lebih rendah dari transaksi hari sebelumnya yang mencapai Rp 5,84 triliun. Penurunan pada nilai transaksi menandakan bahwa instrumen investasi saham sedang kurang diminati.

Secara teknikal, IHSG masih dalam bayang-bayang tekanan karena masih bergerak di bawah rata-rata nilainya dalam 5 hari (Moving Average/MA-5). Pelemahannya terlihat sedikit berkurang seiring terbentuknya pola flat (doji) seperti yang ditunjukkan pada grafik candlestick.

Level yang menjadi penahan koreksi (support level) untuk IHSG pada esok hari berada di 5.750, karena IHSG gagal menembus level tersebut dan cenderung berbalik menguat (rebound) ketika mendekati level tersebut.

Sumber: Refinitiv (Diolah)

Pelemahan IHSG telah muncul sejak dibuka dengan koreksi sebesar 0,38%. Pelemahannya kemudian bertambah hingga menyentuh level terendahnya di 5.752 (-0,94%) karena pelaku pasar khawatir akan tekanan jual masif kembali berulang seperti yang terjadi pada perdagangan dua hari sebelumnya.

Pelemahan IHSG berangsur-angsur berkurang dan bahkan sempat ke zona hijau karena investor kembali mengoleksi saham blue chip yang terdiskon. Hingga akhirnya IHSG sesi I ditutup dengan koreksi tipis 0,01% ke level 5.806.

Memasuki sesi II IHSG cenderung tertekan lantaran investor asing cenderung melepas portofolio saham miliknya. Asing tercatat melakukan jual bersih (net sell) senilai Rp 794,77 miliar di pasar reguler, lebih tinggi dari net sell sehari sebelumnya yang mencapai Rp 471,09 miliar.

Saham-saham yang dilepas asing yakni: PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 275,57 miliar), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 148,42 miliar), PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (Rp 142,94 miliar), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 89,11 miliar), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (Rp 62,72 miliar).

TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/yam) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular