Sepi Rilis Neraca, Dow Futures Cenderung Melemah

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
21 February 2020 18:38
Harga kontrak berjangka (futures) 30 saham terbesar Dow Jones, atau biasa disebut Dow Futures, bergerak ke jalur merah.
Foto: REUTERS/Brendan McDermid

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga kontrak berjangka (futures) 30 saham terbesar Dow Jones, atau biasa disebut Dow Futures, bergerak ke jalur merah, mengindikasikan bahwa bursa Amerika Serikat (AS) berpeluang tertekan pada pembukaan nanti.

Pergerakan negatif tersebut terjadi seiring dengan bermunculannya kasus corona yang memicu kecemasan bahwa virus asal Wuhan ini terus menyebar dan bisa membahayakan pertumbuhan ekonomi global.

Pada pukul 05:25 waktu setempat (18:25 WIB), Dow futures mengindikasikan adanya pelemahan Wall Street sebesar lebih dari 125 poin pada pembukaan. Harga kontrak berjangka serupa untuk indeks S&P 500 dan Nasdaq juga bergerak ke jalur merah.

Investor terus memonitor wabah corona, setelah Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan jumlah korban meninggal mencapai 2.236 orang dan jumlah yang terinfeksi sebanyak 75.465 orang. Korea Selatan melaporkan tambahan penderita corona baru sebanyak 52 orang, hingga total penderitanya di Negeri Ginseng itu mencapai angka 150.

Bursa saham AS kemarin mengalami koreksi mendadak pada pertengahan hari yang membuat indeks Dow Jones ditutup di jalur merah. Pada hari itu, Morgan Stanley mengumumkan akuisisi broker E-Trade Financial dengan nilai pembelian US$ 13 miliar.

Para pelaku pasar juga memonitor data kilas indeks manager pembelian (Purchasing Managers' Index/PMI) sektor manufaktur dan jasa per Februari pada pukul 19:45 waktu setempat, yang bakal diikuti rilis angka penjualan rumah per Januari. 

Pada perdagangan jelang akhir pekan ini, tidak banyak rilis kinerja keuangan emiten kakap di AS yang perlu diantisipasi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular