Siap-siap! Emas Bakal ke Level US$ 1.600/Oz
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
18 February 2020 10:18

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas kembali merangkak naik dekati level tertingginya. Kali ini harga emas seperti ambil ancang-ancang untuk sentuh level psikologis selanjutnya di US$ 1.600/troy ons.
Pada perdagangan kedua pekan ini Selasa (18/2/2020), harga emas global di pasar spot mengalami kenaikan 0,36% dibanding posisi penutupan perdagangan kemarin. Si logam mulia dihargai US$ 1.586,3/troy ons.
Harga logam mulia ini kembali dekati level tertingginya di akhir Januari lalu. Pada 31 Januari 2020, harga emas di pasar spot berada di US$ 1.589,8/troy ons.
Virus corona yang menjadi wabah di China dan negara lainnya kembali membangkitkan kekhawatiran bahwa perekonomian global akan kembali menghadapi guncangan. Hantu resesi yang tahun lalu ditakuti banyak orang kini muncul lagi.
Data terbaru yang dirilis oleh John Hopkins University CSSE menunjukkan sampai dengan hari ini sudah ada 73.326 kasus positif terinfeksi virus corona di berbagai belahan dunia.
Kasus paling banyak dijumpai di China. Namun jumlah kasus yang dilaporkan di negara lain juga semakin banyak. Korban meninggal akibat terinfeksi patogen ganas ini mencapai 1.873 orang. Lima kasus meninggal dilaporkan di lima negara masing-masing satu kasus di Hong Kong, Perancis, Jepang, Filipina dan Taiwan.
Morgan Stanley dan lembaga global lainnya memperkirakan dampak virus corona ini berpotensi besar membuat pertumbuhan ekonomi China berpotensi terpangkas hingga lebih dari 1 persen poin.
Jajak pendapat yang dilakukan oleh Reuters menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Tiongkok diramal tumbuh sebesar 4,5% pada kuartal pertama 2020. Jauh melambat dibanding kuartal IV-2019 yang mencapai 6%.
Baru-baru ini juga lembaga pemeringkat surat utang global, Fitch dalam publikasinya merevisi turun pertumbuhan ekonomi global pada 2020 menjadi 2,6% dari sebelumnya 2,7%.
Saat ini tiga negara juga tengah mengalami masa-masa sulit. Mereka adalah Singapura, Jerman dan Jepang. Negeri Singa merevisi turun pertumbuhan ekonominya pada 2020 menjadi -0,5% - 1,5%.
Kedua adalah Jerman yang tahun lalu perekonomiannya tidak tumbuh. Jerman merupakan negara dengan perekonomian terbesar di zona Euro. Terakhir adalah Jepang yang pertumbuhan ekonominya pada kuartal IV terkontraksi sebesar 1,6% secara kuartalan (qoq), jika pada kuartal pertama 2020 ekonomi Jepang kembali terkontraksi maka Jepang akan mengalami resesi.
Hantu resesi yang masih membayangi membuat pelaku pasar was-was dan kembali aset-aset minim risiko seperti emas. Sentimen inilah yang membuat harga emas merangkak naik lagi mendekati level tertingginya.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(twg/hps) Next Article Harga Emas Tertatih untuk Bangkit
Pada perdagangan kedua pekan ini Selasa (18/2/2020), harga emas global di pasar spot mengalami kenaikan 0,36% dibanding posisi penutupan perdagangan kemarin. Si logam mulia dihargai US$ 1.586,3/troy ons.
Harga logam mulia ini kembali dekati level tertingginya di akhir Januari lalu. Pada 31 Januari 2020, harga emas di pasar spot berada di US$ 1.589,8/troy ons.
Data terbaru yang dirilis oleh John Hopkins University CSSE menunjukkan sampai dengan hari ini sudah ada 73.326 kasus positif terinfeksi virus corona di berbagai belahan dunia.
Kasus paling banyak dijumpai di China. Namun jumlah kasus yang dilaporkan di negara lain juga semakin banyak. Korban meninggal akibat terinfeksi patogen ganas ini mencapai 1.873 orang. Lima kasus meninggal dilaporkan di lima negara masing-masing satu kasus di Hong Kong, Perancis, Jepang, Filipina dan Taiwan.
Morgan Stanley dan lembaga global lainnya memperkirakan dampak virus corona ini berpotensi besar membuat pertumbuhan ekonomi China berpotensi terpangkas hingga lebih dari 1 persen poin.
Jajak pendapat yang dilakukan oleh Reuters menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Tiongkok diramal tumbuh sebesar 4,5% pada kuartal pertama 2020. Jauh melambat dibanding kuartal IV-2019 yang mencapai 6%.
Baru-baru ini juga lembaga pemeringkat surat utang global, Fitch dalam publikasinya merevisi turun pertumbuhan ekonomi global pada 2020 menjadi 2,6% dari sebelumnya 2,7%.
Saat ini tiga negara juga tengah mengalami masa-masa sulit. Mereka adalah Singapura, Jerman dan Jepang. Negeri Singa merevisi turun pertumbuhan ekonominya pada 2020 menjadi -0,5% - 1,5%.
Kedua adalah Jerman yang tahun lalu perekonomiannya tidak tumbuh. Jerman merupakan negara dengan perekonomian terbesar di zona Euro. Terakhir adalah Jepang yang pertumbuhan ekonominya pada kuartal IV terkontraksi sebesar 1,6% secara kuartalan (qoq), jika pada kuartal pertama 2020 ekonomi Jepang kembali terkontraksi maka Jepang akan mengalami resesi.
Hantu resesi yang masih membayangi membuat pelaku pasar was-was dan kembali aset-aset minim risiko seperti emas. Sentimen inilah yang membuat harga emas merangkak naik lagi mendekati level tertingginya.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(twg/hps) Next Article Harga Emas Tertatih untuk Bangkit
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular