Analisis Teknikal IHSG

Naik Kurang dari 1 Poin, IHSG Dibayangi Tekanan Fluktuatif

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
17 February 2020 19:04
Mengawali perdagangan pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik sangat tipis, kurang dari 1 poin (0,01%) ke 5.867.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Mengawali perdagangan pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik sangat tipis, yakni kurang dari 1 poin atau 0,01%, ke level 5.867.

IHSG bergerak di rentang sempit hanya 25 poin dengan level tertinggi di 5.878 dan terendah 5.853. Nilai transaksi yang tercipta hanya Rp 5,7 triliun, lebih rendah dari transaksi Jumat (14/2/2020) lalu yang mencapai Rp 6,2 triliun. Investor asing bertransaksi sebanyak 44,89%, sedangkan investor domestik 55,11%.

Secara teknikal, pelemahan IHSG tampak mulai berkurang dengan level penahan koreksinya (support level) di 5.850. Meski demikian, IHSG masih dibayangi fluktuasi yang tercermin dari pola lilin berputar (spinning candle).

Potensi kembali terjadi penurunan masih terbuka karena IHSG masih bergerak di bawah rata-rata nilainya dalam lima hari terakhir (moving average/MA5).

Sumber: Refinitiv (Reuters)

Mengawali perdagangan awal pekan, IHSG dibuka dengan penguatan tipis 0,05% pada level 5.857. Penguatannya cenderung bertambah karena pelaku pasar melancarkan aksi profit taking.

Setelah tertekan selama 30 menit, IHSG kembali bangkit karena investor kembali memborong saham-saham di sektor properti dan industri dasar. Akibatnya, IHSG menyentuh level tertingginya pada pukul 11:01 WIB. Per akhir sesi satu, IHSG menguat tipis hanya 0,03% ke level 5.868.

Pada sesi II, IHSG cenderung terkoreksi akan tetapi berhasil menutup perdagangan dengan menguat 0,01%. Pelemahan IHSG pada sesi II ditengarai oleh aksi jual investor asing yang membukukan jual bersih (net sell) senilai Rp 630 miliar di pasar reguler dan Rp 756 miliar di semua pasar.

Saham-saham yang banyak dilepas asing yakni: PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (-Rp 335,13 miliar), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (-Rp 313,79 miliar), PT Telekomunikasi Indonesia/TLKM (-Rp 27,78 miliar), PT Semen Indonesia Tbk/SMGR (-Rp 12,97 miliar).

TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/yam) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular